Bestprofit Futures Bandung Targetkan Kenaikan Volume Transaksi 25 Persen Pada 2022
PT Bestprofit Futures (BPF) Cabang Bandung menargetkan kenaikan total volume transaksi sebesar 25% hingga Desember 2022. Sedangkan, target nasabah sebesar 467 orang
Kepala BPF Cabang Bandung, Ida Widaeni mengatakan menutup tahun 2021 misalnya. Perusahaan mencatatkan kenaikan total volume transaksi sebesar 79,86% dari tahun sebelumnya atau sebesar 124.878 lot.
"Kinerja baik juga terlihat dari total jumlah nasabah yaitu 374 orang atau naik 53,27% dari tahun 2020,"kata Ida usai memberikan sambutan dalam perayaan ulang tahun perusahaan ke-9 yang bertajuk “tasyakuran” di Bandung, Jumat sore (11/2/2022).
Baca Juga: Mayoritas Saham Amblas Dihantam Profit Taking, IHSG Terguling!
Ida mengakui, kunci utama meningkatkan kinerja ialah pelayanan terbaik kepada nasabah. Tim marketing yang berkompeten dan terlatih, menuntun dan mengarahkan para nasabah dengan baik, mulai dari memberikan edukasi seputar PBK hingga konsultasi rutin saat transaksi.
Tim marketing juga telah besertifikasi wakil pialang berjangka (WPB) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
"Tentu itu menjadi legalitas marketing dalam memberikan edukasi kepada nasabah,” tegasnya.
Menurutnya, BPF Bandung merupakan perusahaan pialang berjangka legal dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi sehingga seluruh pelaksanaan kegiatan usahanya diawasi dan di audit oleh badan pengawas. Bahkan, kini bersertifikat wakil pialang berjangka (WPB).
Termasuk dalam hal penerimaan nasabah, seluruh tahapan telah memenuhi peraturan di Perdagangan Berjangka Komoditi.
Ida meminta kepada masyarakat agar mengedepankan informasi dari sumber yang benar dan akurat apabila diketemukan disinformasi mengenai BPF Bandung.
"Karena, seringkali masyarakat dibuat bingung karena ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam menghembuskan informasi yang salah. Saya percaya masyarakat semakin cerdas. Terlebih keterbukaan informasi begitu luas sekarang sehingga penilaian bisa lebih objektif," jelasnya.
Selain itu, BPF memiliki Standar Operating Procedure (SOP) yakni dengan memberikan edukasi kepada calon nasabah yang akan berinvestasi dalam bentuk trading. Artinya, sebelum nasabah bergabung wajib menggunakan demo account agar calon nasabah secara langsung belajar bertansaksi.
"Demo account-nya pun riil dengan market dan harga semuanya persis seperti kita bertransaksi," ujarnya.
SOP lainnya yang diterapkan dalam melayani nasabah yaitu perusahaan wajib dalam satu bulan minimal mengadakan dua kali pertemuan dengan nasabah untuk mereview.
"Ini salah satu upaya kita agar lebih bisa mengedukasi supaya masyarakat lebih paham soal trading," ujarnya.
Dia menegaskan, semua persoalan dengan nasabah, selama ini selalu diselesaikan secara kekeluargaan dan mengutamakan asas musyawarah untuk mufakat. "Karena bentuk persoalan yang terjadi pada umumnya hanya mis komunikasi pada proses transaksi dan layanan yang diterima," imbuhnya.
BPF Bandung telah melayani ribuan nasabah hingga saat ini. Sehingga reputasi layanan transaksi bisa diandalkan. Termasuk dalam hal kecepatan transaksi dan penarikan dana sesuai layanan yaitu T+1 selama hari kerja untuk nasabah selama sisa dana mencukupi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dia mengaku selama pandemi terjadi pergeseran kategori usia nasabah yang sebelumnya didominasi rerata usia 30 tahun ke atas. Namun saat ini banyak didominasi di bawah usia 20 tahun. Ia menilai, dengan adanya media sosial, kalangan milenial sudah berpikir bahwa investasi trading ini dinilai menguntungkan.
"Sekarang ini segmentnya rata. Kalau kita katakan di bawah 20 tahun pun ada. Tapi, Khusus usia ini, calon nasabah kami harus ada izin dari orang tua," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: