Dukungan relawan tidak lantas membuat jalan Andika Perkasa bisa berlaga di pemilihan presiden 2024 berjalan mulus.
Sebab sejauh ini, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Andika sangat rendah, kalah jauh dari nama-nama lain yang juga digadang-gadang maju sebagai capres atau cawapres.
Baca Juga: PA 212 Ogah Dukung, Pengamat Ungkap Maju Tidaknya Prabowo di Pilpres 2024 Ditentukan Oleh...
"Setiap anak bangsa yang memenuhi syarat berhak untuk bisa jadi capres atau cawapres, termasuk Andika. Namun capres dan cawapres itu butuh elektabilitas yang tinggi. Nah Andika jika ingin jadi capres atau cawapres mesti memiliki elektabiltas yang tinggi," ujar pengamat politik Ujang Komarudin kepada redaksi, Jumat (12/2/2022).
Ujang mengingatkan perlunya dukungan partai politik bagi siapapun termasuk Andika untuk bisa maju sebagai capres atau cawapres. Dan lumrahnya, menurut dia, parpol akan mengusung figur yang peluang menangnya besar.
"Kalau maju tanpa modal elektabiltas ya tidak akan ada partai yang dukung, dan tidak akan bisa menang," singgung Ujang.
Karenanya, dalam hemat Ujang, peluang Andika bisa maju di Pilpres mendatang sangat berat. Selain juga alasan di sisa waktu yang ada Andika tidak akan mampu mendongkrak elektabilitas karena harus pensiun dan melepaskan jabatan Panglima TNI.
Baca Juga: PDIP Bagikan Minyak Goreng ke Warga, Pegiat Medsos: Itu Bisa Ada 10 Ton Gimana Caranya Ya?
"Peluang tetap ada namun berat. Tadi soal elektabiltas yang belum ada, tidak punya partai politik ditambah lagi tahun ini akan pensiun," tutur Ujang.
Diketahui, nama Andika Perkasa digadang-gadang sebagai capres pada Pimlu 2024. Dukungan antara lain datang dari relawan mengatasnamakan diri Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (Bara API).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar