Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jual 10.000 Lembar Saham Senilai Rp25 M, Sisa Kepemilikan Saham Bos Moderna Masih Rp50 Triliun!

Jual 10.000 Lembar Saham Senilai Rp25 M, Sisa Kepemilikan Saham Bos Moderna Masih Rp50 Triliun! Kredit Foto: Twitter/UMNCSE
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Moderna Stephane Bancel belum lama ini menjual 10.000 lembar saham perusahaan, senilai total UDS1,8 juta (Rp25,8 miliar). Pada hari berikutnya, akun Twitter Bancel, menghilang tanpa peringatan.

Pengamat di Twitter menemukan hubungan gerakan ini mencurigakan. Kenyataannya, penjualan tersebut merupakan bagian dari rencana Bancel yang dibuat sebelumnya untuk menjual saham dari waktu ke waktu.

Bancel terakhir mengubah rencana penjualan saham ini pada Mei 2021. Penjualan tersebut merupakan bagian kecil dari kepemilikannya. Pada tingkat ini, Bancel membutuhkan waktu 16 tahun untuk menjual semua sahamnya.

Baca Juga: Vaksin Moderna Gak Mempan Melawan Varian Omicron Kecuali dengan...

Melansir Quartz di Jakarta, Senin (14/2/22) pengajuan SEC yang melaporkan penjualan mencatat bahwa transaksi dilakukan sesuai dengan Aturan 10b5-1 dari Securities and Exchange Act tahun 1934.

Peraturan itu memungkinkan orang dalam perusahaan untuk menjual saham pada waktu yang telah ditentukan. Mereka adalah cara yang sangat umum bagi para eksekutif untuk menghindari penampilan dan tuduhan perdagangan orang dalam yang ilegal. Penjualan ini merupakan bagian dari rencana 10b5-1 Bancel yang dimulai pada Desember 2018 dan dimodifikasi pada September 2019 dan Mei 2020.

Bancel masih terus menjual saham Moderna sejak akhir 2019, sebelum pandemi covid-19 tiba dan sebelum pengumuman perusahaan bahwa mereka sedang mengembangkan vaksin mRNA.

Sebelum pandemi, nilai pasar perusahaan sekitar USD6,5 miliar (Rp93 triliun), sekarang menjadi USD65 miliar (Rp931 triliun) setelah mencapai USD195 miliar (Rp2.795 triliun) pada Agustus 2021. Nilai kepemilikan Bancel didorong oleh kenaikan dan penurunan ini, bukan perdagangannya. Dia masih memiliki lebih dari 21,8 juta lembar saham Moderna senilai USD3,5 miliar (Rp50 triliun) dan tetap menjadi pemegang saham orang dalam terbesar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: