Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Sabtu bahwa risiko aksi militer Rusia di Ukraina sangat tinggi dan segera membenarkan kepergian banyak staf di kedutaan AS di Kiev, yang diumumkan Departemen Luar Negeri lebih awal.
"Kami memerintahkan keberangkatan sebagian besar orang Amerika yang masih berada di kedutaan AS di Kiev. Risiko aksi militer Rusia cukup tinggi dan ancamannya cukup dekat sehingga keberangkatan itu adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan," kata Blinken pada konferensi pers di Honolulu.
Baca Juga: Perang di Depan Mata, Ukraina Minta Bertemu Rusia dalam Tenggat 48 Jam ke Depan, Jika Tidak...
Sebagian besar staf kedutaan diperintahkan untuk segera meninggalkan Ukraina karena ancaman invasi oleh Rusia. Deplu AS mengatakan tampaknya semakin mungkin bahwa situasinya menuju "semacam konflik aktif."
Situasi ini menambah seruan Departemen Luar Negeri awal pekan ini agar warga negara AS segera meninggalkan Ukraina.
Peringatan AS bahwa penempatan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina dapat menandakan invasi menjadi semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Moskow telah membantah rencananya untuk menyerang, mencap peringatan AS sebagai "histeria" dan mengatakan pihaknya memiliki masalah keamanan sendiri atas apa yang disebut agresi oleh sekutu NATO.
Berbicara setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan, Blinken menegaskan kembali bahwa solusi diplomatik tetap memungkinkan dan cara untuk mengejarnya adalah dengan menurunkan eskalasi Moskow.
"Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow menunjukkan bahwa ia ingin menempuh jalan itu sederhana. Konflik harus mereda, bukan meningkat," kata Blinken.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: