Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gonjang Ganjing Isu Negatif Tak Bikin Garuda Indonesia Gentar Gelontorkan Inovasi Baru

Gonjang Ganjing Isu Negatif Tak Bikin Garuda Indonesia Gentar Gelontorkan Inovasi Baru Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Di Kejagung, Pak Erick bilang Garuda menandatangani beberapa sewa pesawat yang jauh dari harga pasaran, apakah itu sudah diperbaiki sekarang?

Pak Erick itu memberi laporan mengenai, bukan penyewaan tapi pengadaan pesawat. Itu terjadi saya belum lahir masalahnya, jadi kami menyatakan mendukung Kejaksaan Agung untuk investigasi lebih lanjut tapi karena saya bukanlah pelaku atau terlibat di dalam proses itu atau sudah berada di Garuda ya saya sudah sampaikan ke Kejaksaan saya akan mengambil posisi memberikan data yang kami miliki karena saya tidak bisa cerita mengenai kejadian di situ seperti apa. Kami beli kemudian kami list, kami jual ke listing-kan nama kami kan.

Tahun 2020 kami sudah melakukan negosiasi dengan semua dan kami sudah bisa saving mendekati 200 juta dolar per tahun. Kami sudah berhasil negosiasi, tapi nampaknya itu belum cukup dan salah satu yang akan kami negosiasi ya di dalam PKPU ini mengenai harga sewa ke depan. Tentu saja harapan kami,harga sewa itu dan proposal yang dibicarakan saat ini menunjukan tren positif karena harga sewa dan kenaikan yang kami sepakati jauh dari harga sewa yang saat ini kami bayarkan.

Sekarang mafia bukan hanya di Pertamina, ada juga di Garuda. Tanggapan Anda sebagai dirut apa yang akan dilakukan jika memang ada di dalam tubuh Garuda?

Enggak tahu kalau dulu ya, makanya masuk ke Kejaksaan ya proses itu. Tapi ya buat kami saat ini yang pertama tentu saja kami ingin memastikan perusahaan ini berjalan dengan good governments, itu yang pertama. Kedua, saya ini a believer dari dulu memimpin perusahaan. Bila perusahaan ini dipimpin dan bersama-sama dengan tim yang bisa menjaga integritas, profesional, mestinya kami juga dengan mudah menghadapi rongrongan dari dalam maupun tekanan dari luar.

Jadi, saya tidak ingin mengatakan bahwa itu sudah ditumpas, namanya juga operasi gelap tapi sementara ini saya belum lihat ada indikasi, misalnya untuk melakukan sesuatu saya harus bertemu dengan si x gitu. Kalau kami mesti melakukan sesuatu ya lakukan saja kan ada dirut, Anda berhak melakukan sesuatu yang berada domain kewenangan Anda kan. Bahwa kalau kemudian nantinya suatu hari ditekan atau di-preassure ya kami hadapi saja. Kami tidak boleh menggunakan itu sebagai alasan kami tidak bekerja maksimal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: