PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mereaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut setelah terakhir beroperasi pada 1983.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, Jalur Cibatu-Garut, seluruh aspek baik sarana, prasarana, serta SDM, semua telah siap.
Baca Juga: Integrasikan Transportasi, PT KAI Jalin Kerjasama dengan Perum Damri
"Namun, kami masih berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya dilakukan safety assessment terkait jalur tersebut," ujar Joni dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (15/2/2022).
Joni mengatakan, rangkaian uji coba serta trial and run akan terus dilakukan agar dapat segera dilakukan tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum. Dalam hal operasional kereta api, KAI sangat memperhatikan unsur keselamatan.
Oleh sebab itu, Perseroan baru akan menjalankan jalur Cibatu-Garut setelah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan. Sebagaimana diketahui, KAI memulai reaktivasi jalur Cibatu-Garut sejak 2018. Dalam prosesnya, perseroan membangun kembali 3 stasiun yang dilewati, yaitu Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut.
Pada proses reaktivasi ini, KAI tetap menjaga kelestarian aset yang menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Garut tersebut. Misalnya, pada pembangunan Stasiun Garut, KAI masih menjaga keaslian bentuk bangunannya.
"Untuk mengakomodasi pelanggan dengan jumlah yang lebih besar, KAI juga telah membangun gedung baru yang lebih megah dan modern di Stasiun Garut," ujarnya.
Joni melanjutkan, demi menunjang kenyamanan pelanggan, Stasiun Garut dilengkapi dengan ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, area bermain anak, masjid, dan fasilitas lainnya.
Sebelumnya, KAI juga telah meresmikan Masjid Al-fattah yang didirikan di Stasiun Cibatu pada April 2021. Masjid ini dibangun dengan total luas 4.858 m2 dan dapat menampung hingga 1.150 orang. Masjid yang memiliki menara setinggi 30 meter ini dilengkapi dengan fasilitas pedestrian, taman, serta kamar mandi.
Selain itu, dalam waktu dekat, Jalur Cibatu-Garut akan memberikan konektivitas bagi masyarakat Garut untuk menuju Bandung atau Jakarta dan sebaliknya.
"Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut juga diharapkan makin memaksimalkan potensi wisata di wilayah Garut sehingga perekonomian masyarakat Garut akan kembali pulih dan terus meningkat," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum