Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Curhat Tak Disambut Gubernur, Eh Siapa Sangka Begini Jawaban Ganjar Pranowo

Puan Curhat Tak Disambut Gubernur, Eh Siapa Sangka Begini Jawaban Ganjar Pranowo Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai pihak yang diduga disinggung Ketua DPR RI Puan Maharani, memberikan tanggapannya. Sebelumnya Puan telah menyindir Gubernur yang tidak mau menjemputnya.

Melansir Suara.com, Ganjar menyebut kalau dirinya siap menyambut di tempat terdepan jika Puan datang ke Jawa Tengah.

Baca Juga: Pengamat Bongkar Strategi PDIP! Kayaknya Ganjar Akan Dibeginikan Demi Halangi Anies Baswedan di 2024

"Siap, nanti kalau (Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," ujar Ganjar kepada wartawan, Minggu (13/2/2022).

Memang setelah sindiran tersebut, hubungan sang Gubernur dengan sang Ketua DPR diduga memanas. Pasalnya, dalam sindirannya itu, Puan juga menyebutkan menjumpai seorang gubernur yang tidak senang dengan kedatangannya ke daerahnya.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," kata Puan.

Meski tak menyebut secara gamblang sosok Gubernur itu, namun sejumlah pihak meyakini bahwa yang dimaksud adalah Gubernur Jawa Tengah.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan sudah pernah menang," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan jika benar demikian, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Ganjar untuk menjemput Puan saat berkunjung ke Jawa Tengah.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Penentu Maju Tidaknya Anies di Pilpres Bukan Ganjar, Tapi...

Menurutnya, Ganjar wajib menjemput jika dia merupakan Gubernur yang menjabat Ketua DPD PDIP Jateng dan memang diundang oleh Puan.

"Mbak Puan harus paham dulu, pemimpin adalah pelayan, kalau yang dinamakan pemimpin pelayan itu datang tidak dilayani tapi melayani masyarakat, sehingga kalau pemimpin mintanya dilayani disambut, jadi ini belum menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik," terang Rudy, dikutip Terkini.id, Senin (14/2/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: