Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orangnya Amien Rais Ditangkap Densus 88, Orang Kepercayaan Rizieq Teriak-teriak: Zaman Fitnah!

Orangnya Amien Rais Ditangkap Densus 88, Orang Kepercayaan Rizieq Teriak-teriak: Zaman Fitnah! Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar merasa ganjil dengan penangkapan kader Partai Ummat yang berinisial RH. Orangnya Amien Rais itu  dicokok Densus 88 beberapa hari lalu dan kini telah  menjadi tersangka teroris.

Menurut Aziz, saat ini pihak kepolisian terlampau gampang menstempel seorang sebagai teroris. Dia bahkan mengatakan hal ini sudah mengarah pada fitnah yang dialamatkan kepada seseorang yang mau ditangkap Densus 88.

“Ya memang begitu (gampang dituduh teroris) ya zaman fitnah,” kata Aziz Yanuar.

Baca Juga: Kadernya Terduga Teroris, Partai Ummat Bongkar Hal Mengejutkan

Adapun RH ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri bersama dua rekannya yaitu CA di Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu, dan M di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Ketiganya diketahui tergabung dalam kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bengkulu dan telah bersumpah bersumpah setia pada kelompok teroris JI sejak tahun 1999.

Partai Ummat sendiri memang telah mengkonfirmasi bahwa kadernya memang ditangkap Densus 88 terkait kasus terorisme. Hanya saja Parpol ini  tidak mau diam begitu saja atas penangkapan tersebut.

Juru  Bicara Ummat, Mustofa Nahrawardaya mendesak Pemerintah mengevaluasi kinerja Densus 88 terkait pemberantasan  terorisme di  Tanah Air. Menurut Mustofa ada yang tak beres dari  kerja-kerja pasukan khusus itu.

“Melihat track record Densus 88 di dalam proses penangkapan terduga teroris yang tidak baik, kami mengusulkan pemerintah mengevaluasi prosedur bekerja Densus, sehingga tidak menjadi teror bagi masyarakat," kata Mustofa kepada wartawan Senin (14/2/2022).

Menurut Mustofa, penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 selama ini justru menimbulkan teror bagi masyarakat. Cara itu menurutnya mesti dirubah.  Dia pun mengungkit Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) yang baru-baru ini minta maaf perihal daftar ratusan pesantren yang terafiliasi ISIS.

"Apalagi kemarin baru saja BNPT meminta maaf atas tidak akuratnya informasi ratusan pesantren yang dilabeli terafiliasi ISIS. Jangan sampai penangkapan (RH) ini pun menjadi bentuk teror baru," kata Mustofa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: