Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omicron Merajalela, Korea Selatan Mulai Program Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat

Omicron Merajalela, Korea Selatan Mulai Program Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Seorang guru sekolah yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memandu siswa yang datang untuk Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT) tahunan, ujian masuk universitas nasional, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di sebuah sekolah di Seoul, Korea Selatan 18 November 2021. | Kredit Foto: Reuters/Jung Yeon-je
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Selatan akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 bulan ini. Negara itu juga akan memasok jutaan alat tes mandiri tambahan untuk mengantisipasi kelangkaan di tengah lonjakan infeksi Omicron, menurut pengumuman otoritas pada Senin (14/2/2022).

Dilansir dari Reuters, kelompok berisiko tinggi akan menjadi yang pertama mendapatkan dosis keempat, menurut pernyataan Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pada rapat tanggapan Covid-19.

Baca Juga: Korea Selatan Ubah Strategi Penanganan Covid-19, Ini yang Terbaru...

"Kami berencana memberikan dosis keempat kepada mereka yang tinggal di panti jompo dan fasilitas perawatan serta mereka yang mengalami penurunan imun, mengingat lonjakan infeksi baru-baru ini di kalangan lansia," ungkapnya.

Setidaknya 44,22 juta orang, atau 86,2 persen dari populasi, telah divaksinasi dosis lengkap. Lebih dari 57 persen dari populasi pun telah disuntik booster pertama.

Penerima dosis keempat akan mencakup sekitar 500 ribu orang berusia 18 tahun atau lebih yang tinggal dan bekerja di pusat perawatan dan 1,3 juta orang lainnya yang mengalami gangguan kekebalan, menurut direktur KDCA Jeong Eun-kyeong secara terpisah. Sementara itu, warga di luar kelompok ini belum disarankan menerima vaksinasi tambahan.

Ketika varian Omicron menjadi dominan bulan lalu, pemerintah mulai membatasi tes PCR gratis dengan memprioritaskan kelompok berisiko tinggi. Yang lainnya pun harus melakukan tes antigen cepat terlebih dahulu dengan alat yang dijual di toko. Alat tes antigen mandiri ini juga bisa didapat secara gratis di pusat kesehatan masyarakat.

Pada Minggu (13/2), otoritas memberlakukan periode penjatahan 3 pekan untuk alat tes antigen mandiri.

Penjualan daring serta pembelian di apotek pun dibatasi maksimal 5 buah per orang di satu lokasi. Namun, jumlah total yang tersedia untuk dibeli tak akan dibatasi. Pasalnya, otoritas yakin stoknya aman tanpa adanya penimbunan besar-besaran.

Menurut Kwon, sekitar 30 juta alat tes mandiri tambahan akan dipasok secara nasional bulan ini untuk menghilangkan kekhawatiran atas kelangkaan. Pemerintah juga berencana menyediakan 190 juta alat tes mandiri untuk bulan Maret, 2 kali lipat lebih dari pasokan pada bulan Februari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: