Rekor! Ada 57.049 Kasus Covid-19 per 15 Februari 2022, Layanan Telemedisin Pasien Isoman Meningkat
Indonesia masih menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19. Dalam 24 jam terakhir hingga Selasa (15/2/2022) pukul 12.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif bertambah 57.049.
Peningkatan 57.049 kasus Covid-19 ini telah melampaui puncak gelombang kedua pada 15 Juli 2021. Sebelumnya, rekor tertinggi kasus harian Covid-19 di Indonesia adalah sebanyak 56.757 pada 15 Juli 2021. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga 15 Februari 2022 terkonfirmasi sebanyak 4.901.328 sejak Maret 2020.
Baca Juga: Kekebalan Booster Terhadap Covid-19 Menurun dalam Empat Bulan, Tapi Masih Efektif Tangkal Omicron
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 disebabkan varian baru virus corona, Omicron. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan jika layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak pihaknya melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu.
Dari 130.346 pasien yang menghubungi layanan telemedisin, 97% sudah berkonsultasi jarak jauh dengan dokter atau tenaga kesehatan dan menerima resep elektronik dari layanan telemedisin.
Lalu, 85% di antaranya sudah menerima paket obat gratis dari Kemenkes di hari yang sama atau H+1. Sisanya, H+2 14% dan H+3 1%. Kemenkes akan terus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan pengiriman obat hingga maksimal pasien menerima obat H+1.
Kendati begitu, masih sedikit pasien isolasi mandiri yang memanfaatkan layanan telemedisin gratis ini. Sejak 17 Januari–13 Februari 2022, dari 346,930 kasus terkonfirmasi Covid-19, 130,346 (38%) pasien melakukan layanan telemedisin.
"Dengan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita, pasien yang memiliki gejala sedang hingga kritis jadi tertangani dengan lebih baik dan mengurangi risiko terburuk akibat Covid-19. Sekali lagi, kami mengimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita," pesan dr. Nadia.
Hingga Selasa (15/2), pasien yang dirawat di rumah sakit terus terkendali secara nasional. Angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33%. Rumah sakit masih cukup memadai untuk merawat pasien Covid-19 di fase Omicron ini.
Bahkan, per hari ini, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif Covid-19 ditambah dari 88.485 menjadi 91.018. Meski kasus konfirmasi harian sudah melebihi puncak delta di posisi 57.049 hari ini, dan di beberapa daerah sudah melebihi kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali.
Sejauh ini, tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit untuk pasien masih memadai. Belum ada daerah dengan tempat tidur dan perawatan intensifnya di angka 60% di Indonesia.
DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9%. Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1%. Berbeda halnya dengan kondisi Delta, di mana DKI Jakarta merawat pasien Covid-19 sebanyak 18.824 di masa puncak gelombang Delta.
"Perlu kami imbau dengan tegas kembali pasien dengan tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan hendaknya dirawat secara isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpusat (isotar) yang disediakan pemerintah. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki gejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid," ujar dr. Nadia.
Catatan hingga 13 Februari lalu, pasien OTG dan ringan yang dirawat di rumah sakit dan sebagian besar tidak perlu terapi oksigen masih mendominasi. Dari 20.920 pasien dirawat di rumah sakit per 13 Februari 2022, 4.037 di antaranya OTG dan 9.664 bergejala ringan. Ini artinya 65,49% dari pasien bisa isoman di rumah atau di isoter di tempat yang disediakan pemerintah selain di rumah sakit.
Kemenkes mengimbau agar masyarakat segera melengkapi vaksinasi Covid-19 dua dosis. Ini untuk mencegah agar masyarakat tidak bergejala berat dan terhindar risiko kematian apabila terinfeksi Covid-19.
Vaksinasi masih menjadi pencegahan yang efektif ditambah prokes yang ketat. Hingga Selasa (15/2) pukul 12.00 WIB, 188,5 juta (90,55%) penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi dosis 1, dan 136,6 juta (65,61%) penduduk Indonesia divaksinasi dosis 2. 7,2 juta (3,49%) penduduk sudah melaksanakan vaksinasi booster.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: