Pembentukan panitia kerja (Panja) Penyelamatan PT Garuda Indonesia oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus bermanfaat untuk penyehatan perusahaan di tengah tekanan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berharap, panja dapat mengeluarkan peberapa opsi terkait dengan penyelamatan Garuda Indonesia, seperti remodeling atau perubahan bisnis model Garuda Indonesia pascapenyehatan.
Baca Juga: Panja Penyelamatan Garuda Indonesia Berpotensi Kacaukan Proses Restrukturisasi
"Apakah dia ingin main ke high cost carier atau low cost carier itu misalnya, atau dia juga memperbarui rute-rute penerbangan yang memang cukup komersial sementara meninggalkan rute-rute yang kurang komersial, dibiarkan kepada swasta," ujar Bhima saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (17/2/2022).
Bhima mengatakan, dengan adanya panja ini, diharapkan juga akan ada perbaikan dari tata kelola perusahaan penerbangan pelat merah yang pernah mengalami fraud dalam hal manipulasi laporan keuangan. Kemudian juga pengadaan barang dan jasa garuda juga sempat bermasalah khususnya pengadaan pesawat.
"Nah, itu semua perlu ada tindak lanjut, jadi hasil dari panja harusnya bisa di tindak lanjuti," ujarnya.
Bhima melanjutkan, panja juga dapat mendorong Garuda bekerja sama dengan BUMN ataupun holding pariwisata.
"Kan sudah ada holding pariwisata di dalamnya ada Garuda, bagaimana skemanya, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi industri pariwisata maupun penerbangan nasional," jelasnya.
Selain itu, dibentuknya panja harus memikirkan atau memberikan rekomendasi dari hasil temuan terkait dengan transisi tenaga kerja yang di-putus hubungan kerja (PHK) oleh Garuda Indonesia.
"Karena ini kan Garuda adalah industri ataupun jasa layanan penerbangan yang sangat besar, ekses dari PHK masal Garuda tadi harus diantisipasi, harus ada jalan keluarnya apakah dimasukkan ke dalam BUMN lainnya atau skenario apapun," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum