Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Dibuat Heboh dengan Isu Chemical Trails di Langit Jakarta, BMKG Ungkap Hal Penting Ini...

Warga Dibuat Heboh dengan Isu Chemical Trails di Langit Jakarta, BMKG Ungkap Hal Penting Ini... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Selain itu, kondensasi juga dapat terjadi jika gas dikompresi dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi cairan, atau mengalami kondensasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi itu dikenal sebagai kondensat (condensate).

"Jadi jika gas buang sisa pembakaran mesin pesawat itu ke luar dan bereaksi dengan udara sekitarnya yang suhunya lebih dingin, maka gas tersebut akan terkondensasi menjadi kondensat dan akhirnya menciptakan jejak atau berkas putih yang menyerupai awan Cirus," kata dia.

Edison menjelaskan, kondensat yang terbentuk dapat berupa butiran mikroskopis air es halus menyerupai kabut, tapi dapat juga berbentuk kristal es kecil jika udara di sekitarnya sangat dingin.

Baca Juga: Heboh! Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Bentrok Adu Penalti di JIS, Messi Sampai Ikut “Dibawa-bawa!”

Ada constrails yang segera menghilang, namun ada juga yang bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama. Lama atau tidaknya constrail itu menghilang sangat tergantung dari beberapa faktor, yakni perbedaan suhu yang cukup tinggi antara gas buang dan udara sekitarnya dan juga kecepatan angin.

"Jika perbedaan suhu cukup tinggi dan kecepatan angin relatif cukup tinggi maka constrail akan lama bertahan, demikian pula sebaliknya. Constrail memengaruhi suhu Bumi, sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global meskipun tidak signifikan," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: