Siap Lawan Balik Rudal-rudal Hizbullah, Israel Incar Perusahaan-perusahan Ini
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengatakan, Israel akan bertindak tegas dalam menghadapi proyek rudal presisi kelompok Hizbullah. Menurutnya, Hizbullah dapat membahayakan warga dan negara Lebanon.
"Israel akan bertindak tegas dalam menghadapi proyek presisi Iran yang beroperasi dari jantung Lebanon," ujar Gantz, dilansir Haaretz, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga: Kejutan Israel Bikin Geger Dunia, Rudal Iron Dome Batal Masuk Ukraina
Pekan lalu, Israel menerbitkan nama tiga perusahaan Lebanon yang diduga memasok bahan untuk proyek peluru kendali presisi Hizbullah. Pengungkapan ini bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi internasional kepada kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon.
Sebelumnya pada 2018, mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan keberadaan tiga situs di Beirut yang digunakan oleh kelompok Hizbullah untuk menyembunyikan fasilitas produksi rudal presisi bawah tanah.
Kemudian pada 2019, militer Israel mengidentifikasi sebuah fasilitas di Lebanon selatan yang digunakan oleh Hizbullah untuk mengubah dan memproduksi rudal berpemandu presisi.
Lebanon telah terperosok ke dalam krisis ekonomi dan keuangan pada akhir 2019. Ini merupakan puncak dari korupsi dan salah urus negara oleh elite politik.
Pada masa lalu, Israel telah menuduh Hizbullah mendirikan pabrik di Lebanon untuk mengembangkan peluru kendali presisi. Israel berjanji untuk menggagalkan upaya Hizbullah tersebut.
Serangan pesawat tak berawak pada 2019 di benteng Hizbullah di Beirut, dikaitkan dengan Israel yang dilaporkan menargetkan proyek rudal presisi kelompok Syiah itu.
Pejabat militer Israel menilai bahwa kemampuan militer Hizbullah adalah ancaman paling serius kedua yang dihadapi Israel, setelah senjata nuklir Iran.
Sebelumnya Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah pada Rabu (16/2) mengatakan, kelompoknya telah memproduksi drone. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan mengubah ribuan roket menjadi rudal presisi.
"Kami telah lama memproduksi drone di Lebanon dan siapa pun yang ingin membelinya, silakan pesan,” kata Nasrallah, dilansir Alarabiya.
Nasrallah mengatakan, Hizbullah mampu mengubah roket standar menjadi rudal presisi dengan bantuan ahli dari Iran. Menurut Nasrallah, kelompoknya memproduksi rudal presisi karena ada peningkatan penggunaan teknologi drone oleh Israel.
“Untuk Israel yang meragukan rudal presisi kami, cari sebanyak yang Anda inginkan, kami menunggu,” kata Nasrallah.
Israel dan Hizbullah yang berbasis di Lebanon sudah lama bermusuhan. Hingga kini keduanya masih dalam keadaan perang resmi. Mereka telah memperebutkan perbatasan darat dan laut.
Israel juga telah melakukan ratusan serangan udara di negara tetangga Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Israel menduga Suriah menjadi wilayah penempatan militer Iran atau transfer senjata ke Hizbullah.
Pada Januari, militer Israel menembak jatuh pesawat tak berawak Hizbullah yang melintasi Israel. Serangan drone Hizbullah ke Israel dilaporkan terjadi setiap beberapa bulan.
Pada Agustus, Israel menembak jatuh pesawat tak berawak Hizbullah yang terbang ke wilayah Israel menyusul baku tembak yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Israel dan Hizbullah.
Dalam gesekan terus-menerus antara Israel dan Hizbullah, penggunaan drone bertujuan untuk misi pengumpulan taktis, yaitu mengumpulkan intelijen untuk kebutuhan operasional.
Pada saat yang sama, Hizbullah juga memanfaatkan drone untuk memeriksa penyebaran pasukan keamanan Israel di sepanjang perbatasan dan kemampuan untuk merespons dengan cepat.
Dilansir Time of Israel, Hizbullah telah menerbangkan belasan drone kecil ke Israel dalam beberapa tahun terakhir untuk tujuan pengawasan. Sebuah sumber keamanan mengatakan, beberapa drone yang digunakan Hizbullah adalah perangkat biasa yang tersedia secara komersial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: