Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak yang Merugi di Binary Option, YLKI Buka Suara...

Banyak yang Merugi di Binary Option, YLKI Buka Suara... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Bidang Pengaduan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sularsi, ikut mengomentari gonjang ganjing binary option yang disebut banyak merugikan konsumen.

"Ketika diiming-imingi return yang besar, pasti ada suatu risiko yang juga besar. Saham pun juga berisiko besar. Ketika mendapatkan untung tinggi, maka juga ada potensi kerugian yang tinggi. Itu berbanding lurus," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022).

Menurut dia, para pelaku yang mengklaim rugi besar itu salaah jika menginvestasikan uang yang menjadi cash flow sehari-hari dalam investasi ini. Baca Juga: Anggap Aturan Baru JHT Aneh Bin Ajaib, YLKI Mencium Aroma Busuk: Jangan-jangan Dananya . . .

"Kita ingin menempatkan uang banyak lho. Harusnya ini uang 'diam', bukan yang merupakan cash flow sehari-hari. Hal ini juga harus dipertimbangkan," ujarnya.

Karenanya, ia meminta adanya edukasi terkait investasi pada umumnya, khsusunya binary option ini. Baca Juga: Salah Transfer Hingga Sembilan Kali, YLKI: Nasabah Berhak Menggugat!

"Tidak mungkin akan untung terus menerus. Pernahkah hal ini diberitahukan, resiko-resiko soal ini. Selama ini kan para influencer hanya memperlihatkan sisi keberhasilannya saja," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut diperlukan literasi keuangan bagi masyarakat terkait hal ini.  "Ketika belum paham, jangan langsung ikut serta gara-gara hanya kata orang. Lihat dulu seperti apa, pahami dulu proses bisnisnya seperti apa. Itu (cara) yang bener ya," pesannya.

Lebih lanjut, terkait kemungkinan binary option dimasukan dalam kategori judi, ia melihat hal ini harus dibuktikan pihak berwenang. 

"Judi atau tidak ini kewenangan pemerintah atau kepolisian yang menentukan apakah masuk unsur-unsur judi," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: