Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Retno Marsudi: Presiden Vladimir Putin Mau ke Indonesia Tahun Ini

Menlu Retno Marsudi: Presiden Vladimir Putin Mau ke Indonesia Tahun Ini Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi telah menelepon Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. Pembicaraan dengan kedua menteri luar negeri tersebut dilakukan secara terpisah.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno mengatakan, kepada masing-masing menlu, posisi Indonesia mengenai konflik Rusia Ukraina. Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter Kementerian Luar Negeri (Kemlu_RI).

Baca Juga: Para Menteri Luar Negeri ASEAN Bahas 5 Agenda, Ini yang Disampaikan Retno Marsudi

Para pendemo membawa bendera Ukraina berunjuk rasa menentang serangan Rusia, di pusat kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Sabtu, 5 Februari 2022. (Foto Associated Press/Evegeniy Maloletka)

"Isu Ukraina dibahas dan saya sampaikan kembali posisi Indonesia seperti dalam Twitter Kemlu," kata Menlu Retno saat jumpa pers virtual dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja (KBRI Phnom Penh), Kamis (17/2).

Adapun melalui akun Twitternya, Kemlu RI menyampaikan, Indonesia terus mengikuti dan memberi perhatian terhadap siutasi terkini di perbatasan Ukraina dan Rusia. Kemlu RI juga menyatakan, Indonesia meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

"Indonesia mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi. Konflik tidak menguntungkan siapapun," tulis Kemlu RI seperti dikutip dari akun Twitter resmi, @Kemlu_RI.

Selain membahas konflik Rusia Ukraina, Retno juga membahas penguatan kerja sama bilateral, terutama terkait dengan persiapan penyelenggaraan Indonesia-Russia Industrial Exhibition (Innoprom).

Sementara, dengan Menlu Ukraina, Retno membahas soal persiapan rencana kunjungan Presiden Ukraina ke Indonesia tahun ini.

Selain penguatan kerja sama politik, kedua negara juga sepakat mengenai memperkuat kerja sama ekonomi antara lain melalui negosiasi preferential trade agreement (PTA)," kata Retno.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: