Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemuda Katolik Buka Suara Terkait Kabar Yustina Ogoney Terpilih Jadi Ketua Komda Papua Barat

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengurus Pusat Pemuda Katolik melalui tiga delegasi pengurus pusat pada Muskomda Papua Barat, meluruskan berita yang beredar terkait terpilihnya Yustina Ogoney, sebagai ketua Komda Papua Barat. 

"Menyatakan berita yang beredar terkait terpilihnya Yustina Ogoney, adalah berita bohong atau hoax," ucapnya dalam keterangan yang diterima.

Baca Juga: Seru Pemuda Katolik: Program Ekspor Jangan Jadi Jargon Semata

Ketiga orang itu adalah Edward Wirawan, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Aloysius Siep, Koordinator Pemuda Katolik Papua dan Papua Barat Pengurus Pusat Pemuda Katolik, dan Yustinus Hendro senagai Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Pengurus Pusat Pemuda Katolik.

Pada rilis yang diterima, Pengurus Pusat Pemuda Katolik di Fakfak memberikan pernyataan sikap. Berikut isinya:

1. Muskomda Papua Barat yang diselenggarakan di Hotel Grand Fakfak pada 17-19 Februari 2022 batal, karena situasi dan pertimbangan organisasi. Pengurus Pusat menegaskan Muskomda Papua Barat di Fakfak tidak pernah terlaksana sesuai mekanisme organisasi.

2. Terkait pernyataan terpilihnya Saudari Yustina, Pemuda Katolik tidak memiliki aturan tentang Muskomda Luar Biasa. Sehingga pernyataan terpilihnya itu adalah klaim dan tidak berdasar dan tidak memenuhi aturan dan mekanisme organisasi. Karenanya ini adalah Berita Bohong, Hoax dan Organisasi akan mengambil tindakan serius terhadap berita pembohongan karena mencederai marwah organisasi. Perlu digaris bawahi bahwa Pemuda Katolik adalah milik seluruh kader dan bukan hanya segelintir orang.

3. Data kepesertaan Muskomda tumpang tindih. Seharusnya, ada 12 kabupaten dan 1 kota. Tetapi ada beberapa Komcab yang memiliki delegasi ganda. Hal ini dibuktikan dengan kegagalan menunjukkan Surat Delegasi dan SK Komcab yang sah serta keengganan mengikuti proses roll call.

Baca Juga: Pemuda Katolik: Perlu Serius dan Sinergi untuk Melindungi Pekerja Migran

4. Suasana dan kondisi ruangan sidang menjadi tidak steril karena verifikasi panitia tidak clear. Beberapa peserta Komcab dengan delegasi ganda berada dalam ruangan. Selain itu, beberapa orang yang tidak berhubungan dengan Pemuda Katolik yang mengklaim senior juga berada dalam ruangan. Keberadaan orang-orang ini turut memprovokasi forum. 

5. Secara teknis pimpinan sidang memulai dengan roll call untuk validasi kepesertaan. Namun beberapa pihak termasuk non-Pemuda Katolik dan pendukungan Saudari Yustina Ogoney memaksa untuk tidak perlu ada roll call tetapi langsung membuka sidang pleno.

6. Terkait nomor 5, Pimpinan sidang tidak bergeming, karena mengacu pada Protap dan aturan organisasi. Pemimpin sidang adalah unsur Pengurus Pusat, Komda, dan Steering Committee.

7. Karena proses roll call tidak bisa berjalan sesuai protap dan aturan, maka Pimpinan Sidang memutuskan untuk menghentikan persidangan. Selanjutnya Pengurus Pusat berkoordinasi dengan Steering Committee untuk meminta penilaian terhadap kondisi Muskomda. Dalam penilaian ini, panitia pengarah juga setuju untuk menghentikan persidangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: