Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Papua Barat Mulai Lepaskan Ketergantungan Terhadap Nasi

Papua Barat Mulai Lepaskan Ketergantungan Terhadap Nasi Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere mengimbau seluruh masyarakat Papua Barat untuk tidak mengonsumsi nasi selama dua hari. Imbauan tersebut dikeluarkan dalam instruksi nomor 100.3.4/766/GPB/2024 tentang gerakan dua hari tanpa mengonsumsi nasi.

Instruksi tersebut diharapkan agar masyarakat bisa mengurangi ketergantungan terhadap beras serta menggantinya dengan komoditas pangan lokal.

"Pak gubernur sudah keluarkan instruksi dua hari tanpa makan nasi yaitu Senin dan Kamis, diganti dengan makan komoditas pangan lokal," kata Penjabat Sekretaris Daerah Papua Barat Yacob Fonataba di Manokwari, Sabtu (22/6/2024). 

Gerakan dua hari tanpa nasi, kata Yacob, wajib diterapkan oleh seluruh aparatur pemerintah daerah, kementerian/lembaga, BUMD, BUMN, pihak swasta, serta komponen masyarakat yang tersebar di tujuh kabupaten Papua Barat.

Lebih lanjut, untuk mewujudkan pengurangan konsumsi beras, Ali Baham menginstruksikan juga agar setiap acara yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, kementerian/lembaga, BUMD, BUMN, dan pihak swasta wajib menyediakan menu makanan berbasis pangan lokal selain nasi.

"Semua produk yang bahan dasarnya beras diganti dengan pangan lokal sebagai sumber karbohidrat seperti sagu, pisang, jagung, dan umbi-umbian," ujar Yacob.

Baca Juga: Bersama Wapres, Baznas Salurkan Paket Logistik Keluarga di Papua Barat

Instruksi gerakan dua hari tanpa nasi menurut Yacob sudah diteruskan kepada tujuh pemerintah kabupaten di Papua Barat. Setiap kabupaten, lanjutnya, diwajibkan melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat di masing-masing wilayah.

Untuk makin mengoptimalkan gerakan dua hari tanpa nasi atau produk turunan dari beras, pemerintah daerah juga membutuhkan dukungan dari tokoh adat, tokoh agama, serta tokoh masyarakat setempat.

"Pemerintah daerah akan melibatkan pelaku usaha perhotelan dalam mengampanyekan gerakan dua hari tanpa makan nasi," jelas Yacob. 

Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua Barat telah menggaungkan kreasi menu pangan lokal yang beragam, bergizi seimbang, serta aman. Hal tersebut juga dilakukan melalui penyelenggaraan lomba yang bisa memotivasi seluruh lapisan masyarakat.

Harapan dari lomba kreasi tersebut yakni mendorong adanya peningkatan kemampuan masyarakat mengolah beragam menu bergizi untuk dikonsumsi sehingga program diversifikasi pangan lokal tercapai sesuai ekspektasi. Di sisi lain, menimbulkan kemandirian pangan bagi masyarakat setempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: