Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Terima Dituding Bayar Pajak 'Nol', Elon Musk Marah: Saya Bayar Pajak Terbanyak dalam Sejarah

Gak Terima Dituding Bayar Pajak 'Nol', Elon Musk Marah: Saya Bayar Pajak Terbanyak dalam Sejarah Kredit Foto: REUTERS/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk membungkam klaim yang dibuat oleh Senator Elizabeth Warren di Twitter tentang pajak yang ditanggungnya. Musk menanggapi tweet berisi video wawancara CNN minggu lalu dengan Warren, saat Warren mengatakan Musk membayar pajak "nol".

"Anda tahu berapa dia membayar pajak? Salah satu orang terkaya di dunia? Nol," kata Warren dalam video tersebut, sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (22/2/22).

Warren turut menambahkan bahwa Musk dan pendiri Amazon Jeff Bezos berhasil menghindari pajak dengan menggunakan saham sebagai solusi.

Baca Juga: Elon Musk Kembali Bikin Heboh: Bakal Terima Pembayaran Tesla dengan Dogecoin di Stasiun Ini!

"Dan mereka melakukan ini karena mereka hanya dikenai pajak atas penghasilan. Mereka dengan sangat cerdik memastikan bahwa mereka tidak memiliki penghasilan resmi," tambahnya.

Musk pun membantah klaim senator Massachusetts itu. Musk mengatakan bahwa dia tidak hanya membayar pajak tetapi juga membuat sejarah dengan pembayaran pajaknya tahun lalu. Musk telah berutang USD11 miliar (Rp158 triliun) dalam bentuk pajak setelah memperdagangkan saham Tesla.

"Akan mengunjungi IRS lain kali saya di DC hanya untuk menyapa, karena saya membayar pajak terbanyak dalam sejarah untuk seorang individu tahun lalu," tulisnya dalam tweet. "Mungkin aku bisa minta kue atau semacamnya ..."

Senator dan raksasa teknologi itu sebelumnya pernah berselisih soal pendapatan Musk, terutama pada bulan Desember ketika Musk menyebut Warren sebagai "ibu yang marah" setelah Warren menuduh Musk "membebani."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: