Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Harga Gak Masuk Akal, Saham NETV Milik Konglomerat Agus Lasmono Kena Pompom?

Kenaikan Harga Gak Masuk Akal, Saham NETV Milik Konglomerat Agus Lasmono Kena Pompom? Kredit Foto: Vidio.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyentil perusahaan milik Konglomerat Agus Lasmono yakni PT Net Visi Media Tbk (NETV) atau yang ddikenal dengan NET TV.

Bursa pada 16 Februari 2022 menyatakan tengah melakukan pemantauan atas saham NETV karena harganya melonjak tinggi pasca listing di pasar modal. Bursa pun meminta penjelasan dari perusahaan terkait dengan kondisi tersebut yang disinyalir dipompom oleh influencer Belvin Tanadi melalui akun instagramnya @belvinvvip.

Saham NETV saat IPO ditawarkan pada harga Rp196 per saham. Kala listing di BEI pada 26 Januari 2022, saham NEETV langsung mentok ke harga tertinggi Rp264 per saham. Nah, saat ini sudah berada di posisi Rp615 per saham. Artinya, dalam kurun waktu kurang ddari satu bulan saham NETV sudah meroket 213,77%. 

Sekretaris Perusahaan PT Net Visi Media Tbk, Ferry dalam penjelasan ke bursa mengatakan bahwa perseroan tidak dapat memberikan tanggapan, dikarenakan Perseroan tidak berkomunikasi dengan pemilik akun @belvinvvip tersebut terkait pemberitaan dimaksud.

Baca Juga: Net TV Resmi Gabung di Pasar Modal Bikin Heran Bukan Kepalang: Bisnis Rugi Kok IPO?

“Perseroan juga tidak pernah memiliki kerjasama dengan media ataupun influencer dalam melakukan promosi saham Perseroan, selain kegiatan pemberitaan pada saat hari pertama Perseroan mencatatkan saham Perseroan di BEI,” kata Ferry.

Ia juga menegaskan jika perseroan tidak melakukan program promosi dan publikasi lainnya untuk mempromosikan saham Perseroan, terkecuali pemberitaan pada hari pertama Perseroan mencatatkan saham Perseroan di BEI,” ungkapnya.

Pada kesemepatan ini, Ferry juga menegskan bila tidak terdapat hubungan afiliasi antara figur publik tersebut dengan Perseroan/Grup Perseroan/jajaran Direksi/Kflmisaris/Pemegang Saham Pengendali/Pemegang Saham Utama Perseroan.

Ia juga menyebut perseroan tidak menggunakan jasa financial advisor dalam mempersiapkan dan melaksanakan penawaran umum perdana saham.“Sehingga, perseroan tidak mengetahui pihak-pihak yang mendapatkan penjatahan pasti saat penawaran umum perdana saham,” terang Ferry.

Baca Juga: Demi Bayar Utang Net TV ke Bank, Perusahaan Milik Pengusaha Agus Lasmono Jual Saham ke Masyarakat

Menurut Ferry, sampai dengan saat ini, perseroan belum memiliki rencana tindakan korporasi yang akan Perseroan lakukan pada tahun 2022.Maka dari itu, perseroan tidak memiliki informasi sehubungan dengan penyebab adanya peningkatan harga yang terjadi pada saham Perseroan.

Perseroan pun lanjut Ferry, telah menyampaikan laporan Bulan Registrasi Pemegang Efek yang berakhir pada 31 Januari 2022 dan melengkapi tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.

Ia menyatakan apabila perseroan akan mematuhi ketentuan penyampaian Keterbukaan Informasi sebagaimana diatur dalam POJK 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.

“Kami akan menyampaikan laporan dalam hal terjadi perubahan dari kepemilikan saham dari pihak yang memiliki saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung paling sedikit 5% (lima persen) dari modal disetor dalam Perseroan, paling sedikit 0,5% (nol koma lima persen) dari saham yang disetor Perseroan baik dalam 1 (satu) atau beberapa transaksi,” tutup Ferry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: