Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genderang Perang Ditabuh, Inggris Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai

Genderang Perang Ditabuh, Inggris Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, London -

Invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai oleh karena itu Inggris akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, kata menteri senior Inggris pada Selasa (22/2/2022).

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memipin rapat tanggap darurat pemerintah terhadap krisis Ukraina.

Baca Juga: Antony Blinken Siap Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah mengakui keduanya merdeka pada Senin (22/2/2022). Pengakuan itu mempercepat krisis yang dikhawatirkan Negara Barat bakal memicu perang besar.

Wartawan Reuters melihat tank dan perangkat keras militer lainnya bergerak melintasi Kota Donetsk yang dikuasai oleh separatis setelah Putin secara resmi mengakui wilayah yang memisahkan diri tersebut dan memerintahkan pengerahan pasukan Rusia untuk "menjaga perdamaian."

"Anda dapat menyimpulkan bahwa invasi terhadap Ukraina telah dimulai," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid kepada Sky News.

"Orang Rusia, Presiden Putin, telah memutuskan untuk menyerang kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial mereka."

"Kami akan menjatuhkan sanksi seperti yang selalu kami ucapkan," katanya.

Inggris mengancam akan menutup akses perusahaan Rusia ke dolar AS dan pounds Inggris, menghalangi mereka untuk menambah modal di London dan untuk menelanjangi apa yang disebut Johnson sebagai "boneka Rusia" atas properti dan kepemilikan perusahaan.

Inggris belum menjabarkan siapa yang akan dikenai sanksi, namun mereka telah berjanji bahwa tidak ada tempat bagi oligarki Rusia untuk bersembunyi.

Menurut PM, sanksi-sanksi itu bisa melibatkan bank-bank Rusia. Javis menuturkan sanksi untuk Rusia akan diumumkan oleh Johnson.

"Saya yakin bahwa kami akan membuat sanksi-sanksi yang ditargetkan secepat mungkin bagi orang-orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional yang mencolok," kata Javid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: