Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bilang Kepala Otoria Ibu Kota Negara dari Non Parpol, Fansnya Ahok Mohon Jangan Kecewa!

Jokowi Bilang Kepala Otoria Ibu Kota Negara dari Non Parpol, Fansnya Ahok Mohon Jangan Kecewa! Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP (kedua kanan) bersama para kader PDIP saat berkunjung ke kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Jumat (8/2/2019). Kunjungan BTP tersebut serangkaian liburannya di Bali. | Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Desas-desus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata cuma isapan jempol. Kemarin, Presiden Jokowi menegaskan, Kepala DKI Nusantara akan diisi orang non-parpol. Dengan penegasan Jokowi ini, bye-bye Ahok.

Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Jokowi diberi waktu dua bulan untuk memilih Kepala DKI Nusantara, setelah UU itu resmi diteken. UU IKN diteken Jokowi 15 Februari 2022. Artinya, paling lambat 15 April 2022 Jokowi sudah harus mengumumkan Kepala DKI Nusantara.

Namun, Jokowi tak ingin lama-lama menunggu sampai waktu habis. Kepala Negara memastikan akan segera melantik Kepala DKI Nusantara agar proyek pembangunan ibu kota di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu, segera dimulai.

"Ya, secepatnya (akan diumumkan)," kata Jokowi, kepada wartawan, usai acara peresmian NasDem Tower, di Jakarta, kemarin. Bukan hanya mengumumkan nama, Jokowi juga memastikan akan segera melantiknya. "Ya mungkin, minggu-minggu depan juga. Mungkin minggu-minggu depan akan kita lantik," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan, kandidat Kepala DKI Nusantara bukan dari kader partai. "Dari non parpol," tegasnya. Dengan penegasan ini, maka Ahok sudah tidak masuk kriteria. Sebab, saat ini Ahok merupakan anggota PDIP.

Baca Juga: Waduh... Prasetyo Edi PDIP "Senggol" Dahsyat Anies Baswedan: Gubernur dan Ketua DPRD Levelnya Sama!

Desas-desus nama Ahok untuk menjadi Kepala DKI Nusantara sebenarnya sudah lama. Pada Maret 2020, Jokowi sempat menyebut Ahok dan tiga nama lain sebagai kandidat. Tiga nama lainnya adalah mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas, eks Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.

Dengan pernyataan Jokowi itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun pede menjagokan Ahok. Kata dia, Ahok memenuhi persyaratan menjadi Kepala IKN. 

Januari lalu, Jokowi kembali memberi bocoran sosok yang cocok memimpin IKN. Kata dia, kepala daerah dan punya latar belakang arsitek. Dari bocoran tersebut, muncul sejumlah nama seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan eks Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Belakangan, muncul nama Bambang Susantono. Bahkan kini, Bambang disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Bambang juga bukan orang baru di pemerintahan. Bambang pernah menjadi Wakil Menteri Perhubungan pada periode 2010-2014.

Lulusan Fakultas Teknik Sipil ITB ini dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi. Peraih gelar magister tata kota dan doktor bidang perencanaan infrastruktur di Universitas California Berkeley ini mencuat namanya karena bukan orang partai, sesuai yang diinginkan Jokowi.

Lalu siapa yang dipilih? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong mengatakan, Jokowi akan memberi kejutan. Jadi, yang dipilih bisa saja nama-nama yang sudah beredar di media atau malah bukan. "Jadi tunggu saja," kata Wandy, kemarin. 

Kapan pelantikannya? Kata dia, pelantikan Kepala DKI Nusantara akan bersamaan dengan penerbitan Peraturan Presiden tentang Otorita IKN. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: