Kebijakan PPKM yang diberlakukan atas penyebaran Covid-19 varian Omicron akhir-akhir ini, membuat banyak orang kembali melakukan aktivitas dan pekerjaan dari rumah. Dan internet menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan untuk menjembatani aktivitas-aktivitas pelanggan agar tetap berjalan.
Semakin tinggi kebutuhan internet bagi keluarga, semakin tinggi pula provider fixed broadband menggencarkan promosi dengan penawaran paket-paket super murah yang kerap kali menggoda pelanggan untuk berlangganan dengan beragam pilihan provider terbaik.
Di sisi lain, pelanggan harus cerdas dalam memilih provider. Jangan sampai terkecoh oleh iming-iming promo murah, tapi layanannya tidak seperti yang diharapkan. Itu sebabnya, dibutuhkan pengetahuan yang baik agar tidak kecewa di kemudian hari. Semisal terkait kecepatan download yang diperoleh, bisa lebih rendah dibandingkan paket yang dipilih saat berlangganan.
“Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider,” ujar Don Rozano, Direktur enciety Business Consult.
Don melanjutkan, sangat tidak fair bagi pelanggan, bila mereka tidak mendapatkan layanan seperti paket yang dibeli atau dijanjikan. Tapi, ini juga akan menjadi tantangan bagi provider fixed broadband. Bagaimana provider mampu memenuhi kebutuhan emosional pelanggan yang sering kali tidak terucap.
Dari Indonesia Mean Speeds – December 2021 yang dirilis Ookla, rata-rata kecepatan up-load di Indonesia mencapai 19,7 Mbps & download-nya 30,7 Mbps, dengan rasio upload : download = 1 : 2. Dan untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.
Melengkapi hasil riset tersebut, Enciety Business Consult melakukan riset pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 (delapan) kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Riset ini bertujuan untuk melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider (%-throughput performance). Direct observation dilakukan pada 9 (sembilan) provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: