Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris! Harga Saham Rontok Bertahun-Tahun Lamanya, Sudah Saatnya Kiprah Unilever Berakhir di BEI?

Miris! Harga Saham Rontok Bertahun-Tahun Lamanya, Sudah Saatnya Kiprah Unilever Berakhir di BEI? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kemerosotan dalam lima tahun terakhir. Dengan kondisi tersebut, Unilever pun kini disarankan untuk melakukan delisting sukarela (go private) dari BEI.

Merujuk riset Nilzon Capital, sejak 1 Januari 2018 hingga awal Februari 2022, kinerja saham UNVR secara signifikan berada di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45. Saham UNVR menempati posisi tiga terbawah dalam deretan saham bluechip atau LQ45Baca Juga: Akuisisi Bank Mayora di Depan Mata, BNI Kumpulkan Para Pemegang Saham Buat Minta Restu!

"Saham Unilever sekarang diperdagangkan dengan diskon 66% dari puncaknya di awal 2018, atau -62% jika disesuaikan dengan pembayaran dividen," tulis riset tersebut, dikutip pada Rabu, 23 Februari 2022.

Diketahui, saham Unilever sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp11.180 per saham pada tahun 2018 silam. Sejak saat itu, harga saham UNVR berangsur turun hingga ki kisaran Rp8.720 per saham pada tahun 2019. Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 menambah parah kondisi saham UNVR hingga akhirnya jatuh ke kisaran Rp6.200. 

Belum berhenti sampai di sana, saat ini harga saham UNVR bertengger di kisaran Rp3.800 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham UNVR anjlok -21,28% atau setara dengan -57,17% dalam lima tahun terakhir. Hal itulah yang kemudian menjadi pertimbangan Nilzon Capital bahwa mungkin sudah saatnya UNVR menjadi perusahaan tertutup. Ditambah lagi, saat ini kempeilikan masyarakat dalam UNVR hanya sebesar 15%.

Redaksi Warta Ekonomi berusaha menghubungi manajemen Unilever mengenai saran untuk delisting sukarela. Namun, sampai berita ini dimuat, manajemen Unilever belum memberikan jawaban.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: