Kredit Foto: Bank Sinarmas
Minat masyarakat untuk berinvestasi dan menabung selama pandemi Covid-19 semakin tinggi, ini tercermin dari jumlah nasabah dan investor selama Covid-19 terus tumbuh. Oleh karena itu, dalam upaya menjaring investor retail lebih banyak lagi, PT Sinarmas Sekuritas bersinergi dengan PT Bank Sinarmas Tbk.
Direktur Utama Sinarmas Sekuritas Bernard Thien mengatakan, kerja sama ini akan menciptakan ekosistem finansial yang semakin kuat dan membawa benefit bagi pihak yang terlibat.
“Kita harapkan akan lebih banyak cross selling dari kerja sama dengan Bank Sinarmas, yang semakin memudahkan serta menguntungkan publik dalam berinvestasi,” kata Bernard, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Baca Juga: Genjot KUR Syariah, UUS Bank Sinarmas Gandeng PP Muhammadiyah
Sebagaimana fungsi pemasaran dari perantara pedagang efek yang diatur dalam POJK NOMOR 21 /POJK.04/2021, nantinya calon nasabah Bank Sinarmas dapat langsung membuka rekening efek di Sinarmas Sekuritas, begitu juga sebaliknya saat investor Sinarmas Sekuritas hendak membuka rekening efek maka dana langsung ditempatkan di Bank Sinarmas.
Head of Retail & Private Wealth PT Sinarmas Sekuritas Arief Maulana menyatakan benefit kerja sama yang diterima Bank Sinarmas antara lain mendapatkan fee based income, meningkatkan loyalitas nasabah dan manfaat layanan tambahan produk investasi. Sedangkan bagi Sinarmas Sekuritas, kerjasama ini akan menjaring lebih banyak investor yang berasal dari nasabah Bank Sinarmas.
"Nasabah Bank Sinarmas yang belum berinvestasi di pasar modal bisa kita fasilitasi lewat aplikasi investasi saham SimInvest atau produk investasi lain yang kami punya,” ucap Arief.
Miko Andidjaja Direktur Retail Banking Bank Sinarmas menyambut gembira kerja sama dengan Sinarmas Sekuritas dalam layanan keagenan perantara efek ini. Menurutnya, kerjasama ini membuat fondasi Bank Sinarmas jadi lebih kokoh dalam melayani keuangan terintegrasi one stop banking di setiap kalangan nasabah yang konservatif, agresif atau moderat.
“Tentu ini kesempatan yang bisa dimaksimalkan ke nasabah. Selain menawarkan produk perbankan sekaligus menawarkan pembukaan rekening efek dan produk investasi,” ungkap Miko.
Asal tahu saja, jumlah investor yang memiliki Single Investor Identification (SID) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 89,58 persen menjadi 7,3 juta per 17 Desember 2021. Sedangkan jumlah rekening nasabah bank pada Januari 2021 menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) naik 16,4 secara year on year mencapai 352,7 juta rekening.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: