Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaji Lebih Dalam Soal Pemasaran Digital, FEB UI Gelar The 18TH Mist Virtual Marketing Seminar

Kaji Lebih Dalam Soal Pemasaran Digital, FEB UI Gelar The 18TH Mist Virtual Marketing Seminar Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menggelar The 18TH Mist Virtual Marketing Seminar bertajuk "Redefining Marketing: Seizing Growth Opportunities Beyond Digital". Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu 24-25 Februari 2022.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa UI mengadakan konferensi, seminar, dan training seputar pemasaran dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten di bidang masing-masing.

Baca Juga: Genjot Angka Talenta Digital, ITDRI Gaet Universitas Widyatama

Salah satu pengisi seminar, CEO Marketeers Iwan Setiawan, mengungkapkan kegiatan ini dapat menjadi sumber belajar bagi para partisipan, dalam hal ini pelajar dan mahasiswa, untuk mendalami pengetahuan dan wawasan seputar pemasaran. 

"Belajar dari praktisi di acara ini, menurut saya, memberikan nilai lebih untuk persiapan mereka masuk dunia kerja. Persiapan untuk bisnis sendiri juga relevan untuk mereka," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/2/2022).

Terlebih, pembahasan yang diangkat dalam diskusi tak hanya terbatas para pemasaran secara fungsi, namun juga lebih luas dari itu. Dalam hal ini, diskusi tak hanya mengulas pemasaran dari sisi komunikasi, tetapi juga dari sisi teknologi.

"Digital marketing dalam arti sempit yang saat ini berkembang itu terbatas pada social media marketing dan e-commerce. Tapi, sebenarnya peran teknologi cukup banyak di bagian belakangnya. Misal ada AI, atau bagaimana kita mempelajari algoritma untuk meningkatkan engagement konten," jelasnya.

Dia menambahkan, "Jadi, di balik layar ada proses yang terjadi. Ke depannya akan seperti itu pemasaran digital. Jadi, tidak hanya di depan, tetapi juga apa yang di-support dari belakang untuk customer experience."

Di sisi lain, tren pasar juga turut bergeser seiring dengan bergesernya generasi yang mendominasi. Misalnya, generasi Z yang saat ini gemar menggunakan Tiktok dan Twitter dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika menyusun strategi pemasaran.

"Berbeda platform media sosial, maka berbeda pula pendekatan interaksi beserta preferensi produknya. Ini yang kadang banyak perusahaan yang tahu cara membaca tren, tetapi selama 10 tahun tidak berubah dan selalu melakukan pendekatan yang sama. Perubahan itu cepat dan apa yang kita baca sebelumnya itu dinamis mengikuti perkembangan zaman," papar Iwan.

"Saya berharap para mahasiswa dan semua audiens di acara ini dapat belajar sesuatu yang baru," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: