Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sodorkan 9 Nama Calon Pengganti Jokowi, Pengamat Sebut PSI Sedang Alami Ini

Sodorkan 9 Nama Calon Pengganti Jokowi, Pengamat Sebut PSI Sedang Alami Ini PSI | Kredit Foto: Instagram/PSI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memberikan pandangannya terkait sembilan nama calon presiden pengganti Joko Widodo. Nama-nama tersebut didapatkan setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjalankan program bernama Rembuk Rakyat Mencari Penerus Jokowi. 

Dedi menuturkan, usulan tersebut sebetulnya sah-sah saja sebagai wacana dari PSI untuk menarik simpati serta pengaruh dari tokoh-tokoh yang disebutkan. Sebab, menurutnya PSI bukan parpol parlemen sehingga usulan tidak berdampak banyak.

Baca Juga: Mengapa Cak Imin Usul Pemilu Ditunda? Pengamat Bongkar Alasannya

"Usulan itu sah saja sebagai wacana, dan lebih diorientasikan sebagai upaya PSI menarik simpati dan pengaruh tokoh-tokoh tersebut, karena PSI bukan parpol parlemen sehingga usulan tidak akan berdampak banyak," kata Dedi saat dihubungi oleh AKURAT.CO, pada Kamis (24/2/2022).

"Dan juga, munculnya nama-nama itu bentuk kegusaran PSI yang tidak miliki kader potensial, sehingga mencari panggung melalui kesembilan nama itu. Terlebih sebagiannya adalah kader Parpol lain," lanjutnya. 

Ia menerangkan, jika melihat dari beberapa nama yang disebutkan oleh Ketua Umum PSI Giring Ganesha, untuk saat ini nama-nama yang bukan kader parpol merupakan nama yang paling rasional untuk digandeng PSI seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maupun Panglima TNI Andika Perkasa. 

"Andaipun PSI berhasil meyakinkan parpol parlemen, nama non kader Parpol lah yang paling rasional digandeng PSI, bisa Ridwan Kamil, Andika Perkasa atau lainnya," tutur Dedi. 

Di samping itu, Dedi melihat bahwa wacana usungan sembilan nama itu menandai PSI tidak memiliki kader yang potensial dari sisi elektabilitas parpol. Terlebih lagi, tren elektabilitas mereka juga cenderung menurun semenjak Pilpres 2019 lalu.

Baca Juga: Sukses Buntuti Prabowo, Ganjar Pranowo Merespons Begini

"Munculnya wacana usungan itu menandai PSI alami kegusaran karena tak miliki kader potensial, sementara dari sisi elektabilitas Parpol, PSI cenderung menurun sejak Pemilu 2019 lalu," terangnya.

"Dengan alasan itu, peluang PSI miliki nilai tawar koalisi mengecil, andai berhasil menawarkan ke Parpol lain, nama potensial bisa saja Ridwan Kamil karena sudah memiliki popularitas yang baik," tutupnya.

Sebagai informasi, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha telah mengurungkan niatnya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Hal itu ia sampaikan usai berkeliling nusantara untuk menyatakan niatnya dalam Pilpres 2024 ke depan. 

Giring menuturkan, berdasarkan survei menyebutkan jika nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih paling dicintai oleh masyarakat Indonesia, namun rasanya sulit untuk mengubah konstitusi agar Jokowi kembali memimpin RI di 2024.

"Hasilnya seperti yang saya sampaikan di awal bahwa Pak Jokowi masih paling banyak dicintai oleh rakyat Indonesia," ucapnya pada Konferensi Pers Virtual dalam YouTube DPP PSI, dilihat oleh AKURAT.CO, pada Kamis (24/2/2022).

Sebagai gantinya, PSI mengusung sembilan nama tokoh untuk menjadi presiden menggantikan Joko Widodo menyusul mundurnya Ketua Umum PSI Giring Ganesha sebagai capres untuk 2024 mendatang.

Sembilan nama itu adalah Emil Dardak; Erick Thohir; Ganjar Pranowo; Mahfud MD; Muhammad Andika Perkasa; Mochamad Ridwan Kamil; Muhammad Tito Karnavian; Najwa Shihab dan Sri Mulyani Indrawati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: