Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Bank Milik Chairul Tanjung Makin Menggunung, Ini Sebabnya

Keuntungan Bank Milik Chairul Tanjung Makin Menggunung, Ini Sebabnya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) mengantongi keuntungan atau laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp4,01 triliun naik 33,23% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,01 triliun. 

Direktur Utama Kostaman Thayib mengatakan jika melesatnya laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 23,70% menjadi Rp4,84 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,91 triliun. 

“Kenaikan laba Bank Mega juga disebabkan oleh kenaikan fee based income sebesar 7,55% menjadi Rp3,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,92 triliun," kata Kostaman, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Bank Milik Konglomerat Chairul Tanjung Kipas-Kipas Cuan, Untung Bertambah Triliunan Rupiah!

Lebih lanjut Kostaman menuturkan jika Bank Mega sepanjang tahun 2021 menyalurkan kredit sebesar Rp60,68 triliun naik 25,14% dari Rp48,59 triliun di tahun 2020. 

Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas pertumbuhan industri perbankan yang tercatat hanya mengalami pertumbuhan 5,21%(yoy). 

Di mana, Kredit korporasi merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan terbesar, yaitu meningkat 52,36% menjadi Rp39,93 triliun dari Rp26,21 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan kredit ini juga diiringi dengan semakin membaiknya kualitas kredit Bank Mega. 

Baca Juga: Kabar Gembira! Bank Mega Milik Konglomerat Chairul Tanjung Mau Bagikan Saham Bonus, Banyak Banget!

Meski kredit meningkat, namun perseroan berhasil menjaga non performing loan (NPL) gross juga membaik menjadi 1,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,39%. Sedangkan NPL nett menjadi 0,81% dari tahun 2020 yang sebesar 1,07%. 

Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Bank Mega berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,90% menjadi Rp98,91 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp79,19 triliun. 

Pertumbuhan ini juga diiringi dengan membaiknya komposisi rasio dana murah dengan dana mahal menjadi 31,15% : 68,85% berbanding 28,12% : 71,88% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini berdampak terhadap penurunan biaya dana (cost of fund) menjadi 3,55% dari sebelumnya 5,15%. 

Baca Juga: Bank Digitalnya di Serbu Investor Kelas Kakap dari Salim hingga Grab, Chairul Tanjung Buka Suara

Sedangkan Giro meningkat sebesar 92,16% menjadi Rp16,36 triliun pada Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp8,51 triliun. Selain itu tabungan meningkat sebesar 5,10% menjadi Rp14,45 triliun pada posisi Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp13,75 triliun. 

Adapun deposito meningkat sebesar 19,63% menjadi sebesar Rp68,10 triliun pada posisi Desember 2021 dari posisi sebelumnya sebesar Rp56,92 triliun.

Dengan kinerja tersebut, total asset perusahaan tercatat tumbuh sebesar 18,43% menjadi Rp132,88 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112,20 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: