Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Pascapandemi, Indonesia Miliki Kekuatan Bangkit dari Kemunduran

Wapres: Pascapandemi, Indonesia Miliki Kekuatan Bangkit dari Kemunduran Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin berkeyakinan Indonesia memiliki potensi, kekuatan, serta modal untuk bangkit dari kemunduran perekonomian global pascapandemi Covid-19.

Menurutnya, sama halnya dengan level dunia, ini bukan pertama kalinya perekonomian Indonesia terpukul. Dari pengalaman melewati krisis masa lalu, terbukti bahwa Indonesia dapat bangkit bahkan menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Airlangga Klaim Presidensi G-20 Bawa Sentimen Positif ke Ekonomi Indonesia

"Saya berkeyakinan, Indonesia memiliki potensi, kekuatan, dan modal yang kuat untuk bangkit kembali. Pertama, sumber daya manusia. Jumlah generasi milenial, generasi Z, dan post generasi Z saat ini mencapai 174 juta penduduk atau 64% lebih dari populasi (BPS 2021)," kata Wapres dalam agenda forum ekonomi merdeka secara virtual, Senin (28/2/2022).

Menurut Wapres, potensi pertumbuhan ekonomi dari perubahan struktur usia penduduk makin meningkat di masa mendatang. Namun, perlu digarisbawahi, bonus demografi yang Indonesia miliki hanya akan menjadi kekuatan pembangunan jika terdiri dari SDM yang berdaya.

Selain itu, dari sisi dunia usaha, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang tidak saja menjadi bantalan ekonomi saat krisis finansial, tetapi berpotensi menjadi penggerak pemulihan ekonomi pascapandemi.

"Meski usaha mikro dan kecil masih dominan di dalam UMKM ini, sangat potensial sebagai sumber pendapatan masyarakat dalam mengatasi pengangguran, berkontribusi pada PDB, menaikkan devisa negara, serta membuka peluang bagi investasi," ujar Wapres.

Lanjut Wapres, kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia merupakan aset yang tak ternilai. Salah satunya adalah kepercayaan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi.

Selama Presidensi di G20, Indonesia menjalankan misinya mengajak negara-negara mengedepankan pemulihan bersama. "Pandemi telah mengajarkan bahwa pemulihan global tidak akan terjadi jika upaya ini tidak melibatkan semua negara di dunia (recover together). Hanya dengan pulih bersama, kita dapat tumbuh makin kuat (recover stronger)," ucapnya.

Wapres juga menegaskan, potensi besar yang harus terus dioptimalkan untuk mengakselerasi kebangkitan ekonomi nasional ialah ekonomi dan keuangan syariah. Data Bank Indonesia terbaru menunjukkan bahwa secara keseluruhan pangsa sektor prioritas Halal Value Chain mampu menopang 25,44% ekonomi nasional.

"Sektor unggulan pada Halal Value Chain tersebut adalah pertanian, makanan halal, pariwisata ramah muslim, dan fesyen muslim (LEKSI 2021). Kinerja keuangan syariah nasional pada masa pandemi juga menguat, terutama penyaluran pembiayaan dari industri jasa keuangan syariah yang tercatat tumbuh sebesar 6,18% (year on year)," tegas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: