Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesal Sejadi-jadinya, Suara Habib Rizieq Menggelegar! Pokoknya Menag Yaqut Harus Seperti Ahok!

Kesal Sejadi-jadinya, Suara Habib Rizieq Menggelegar! Pokoknya Menag Yaqut Harus Seperti Ahok! Habib Rizieq | Kredit Foto: Twitter/Habib Rizieq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab marah besar dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan suara anjing.

Pemuka agama asal Petamburan Tanah Abang, Jakarta Pusat itu  meminta umat Islam untuk turun  ke jalan, menggelar unjuk rasa menuntut Menag Yaqut dipecat dari jabatannya dan diseret ke penjara.

Baca Juga: Kesal Sejadi-jadinya Sama Menag Yaqut, Murid Tertua Habib Rizieq Sampai Seret-seret Ahok!

Cara ini seperti terbukti manjur ketika Rizieq Shihab dan kelompoknya menyeret Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama pada 2016 silam. 

Adapun seruan Rizieq Shihab untuk ‘mengahokkan’ Menag Yaqut itu disampaikan kuasa hukumnya Aziz Yanuar menyusul ditolaknya sejumlah laporan masyarakat ke polisi terkait pernyataan kontroversial dari Menag Yaqut.

“Jika polisi menolak laporan maka umat islam harus turun (ke jalan) berjil-jilid sampai Yaqut diproses hukum,” kata Aziz Yanuar menirukan pesan HRS dikutip Senin (28/2/2022)

“Hukumannya (Menag) itu dipecat serta di penjara. Akibat menyamakan azan dengan gonggongan anjing,” Katanya melanjutkan. 

Sebagaimana diketahui Menag Yaqut kini tengah menjadi omongan masyarakat setelh videnya yang dinilai membandingkan suara azan dan suara anjing itu menyebar luas.  Hal ini disampaikan Yaqut saat menjelaskan soal surat edaran yang mengatur penggunaan Toa di masjid dan musala.

Awalnya Gus Yaqut menekankan bahwa Kemenag tidak melarang masjid dan musala menggunakan Toa sebab itu adalah bagian dari syar Islam. Hanya saja penggunaan pengeras suara itu mesti diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu orang disekitar. 

“Karena kita tahu, misalnya ya di daerah yang mayoritas muslim. Hampir setiap 100-200 meter itu ada musala-masjid. Bayangkan kalau kemudian dalam waktu bersamaan mereka menyalakan Toa bersamaan di atas. Itu bukan lagi syiar, tapi gangguan buat sekitarnya,” katanya. 

“Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak?” kata Gus Yaqut menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: