Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profesor Ini Ungkap Ungkap Tanda-tanda Rusia akan Berhenti Jika Presiden Ukraina...

Profesor Ini Ungkap Ungkap Tanda-tanda Rusia akan Berhenti Jika Presiden Ukraina... Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Mundurnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dapat menghentikan serangan Rusia.

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina akan berhenti saat Rusia berhasil menurunkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Baca Juga: Ketika Nyali Besar Volodymyr Zelensky Perlahan Ubah Pandangan Barat Terhadap Rusia

"Tujuan awal Rusia menyerang Ukraina adalah dalam melaksanakan pakta pertahanan dengan dua republik yang berpisah dari Ukraina setelah dua republik diakui oleh Rusia pada tanggal 22 Pebruari lalu,” kata di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).

Rusia telah menyerang Ibu Kota Ukraina, Kiev, dengan tujuan utama Presiden Zalenskiy akan menyerahkan diri atau ditangkap.

Dia mengatakan, modus ini mirip dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam upaya menurunkan Saddam Hussein sebagai Presiden Irak.

"Presiden adalah wujud nyata dari sebuah negara. Presiden pun menjadi pejabat tertinggi pembuat kebijakan di suatu negara," tuturnya.

Presiden Zelenskiy dianggap sangat tidak berpihak pada Rusia dan justru sangat berpihak pada negara-negara Eropa Barat dan AS.

Serangan Rusia juga dapat dihentikan oleh Presiden Putin melalui negosiasi yang saat ini sedang diupayakan.

"Besar kemungkinan tuntutan dari Rusia dalam negosiasi tersebut adalah mundurnya Presiden Zelenskiy dan digantikan dengan figur yang dapat terima oleh Rusia," kata dia.

Namun, perang dapat terus berlanjut dan bereskalasi besar bila NATO mengambil keputusan untuk melibatkan diri dan membantu Ukraina dalam menyerang balik Rusia.

Bila ini terjadi maka Perang Dunia III dapat dipastikan berada di ambang pintu mengingat Putin dalam pernyataannya tidak sungkan-sungkan untuk menggunakan senjata nuklir yang dimiliki.

"Situasi itu besar kemungkinan menjadi pertimbangan bagi NATO untuk tidak membantu Presiden Zelenskiy menghadapi serangan Rusia," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: