Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penataan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken Telan Dana Rp94,26 M, Ini Harapan PUPR

Penataan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken Telan Dana Rp94,26 M, Ini Harapan PUPR Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan penataan kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara. Proyek ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang di Provinsi Sulawesi Utara dan menelan dana sebesar Rp94,26 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado. Untuk itu, Basuki berpesan, penataan dua kawasan ini harus diselesaikan dengan kualitas sebaik mungkin sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang.

Baca Juga: Jembatan Air Lontar OKU Sumsel Diresmikan, Ini Harapan Menteri PUPR

"Untuk penataan kawasan Pantai Malalayang, saya minta untuk ditambah jumlah dapur di warung-warung yang dibangun sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan," kata Menteri Basuki saat meninjau lokasi Pantai Malalayang beberapa waktu lalu didampingi Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wali Kota Manado Andrei Angouw dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 m2 dengan progres fisik saat ini sebesar 94%.

Lingkup pekerjaannya kios untuk pedagang dan dermaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, tower/menara pandang, warung apung, toilet umum, dan pekerjaan landscape. Diharapkan selesainya penataan kawasan ini dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata.

Selanjutnya, penataan Ecotourism Village Bunaken juga telah dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 m2. Kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.

Lingkup pekerjaan penataan kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa pembangunan dermaga, galeri wisata, bangunan terminal, teater budaya, infrastruktur kawasan, gerbang kawasan, papan lokasi, dan penataan landscape.

Sementara, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR Komang Raka Maharthana mengatakan, proses pembangunan di kawasan Pantai Bunaken dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.

"Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi," kata Komang.

Setelah kontrak pembangunan berakhir, Komang menyatakan, BPPW Sulut akan melakukan serah terima pengelolaan aset Kepada Pemkot Manado agar segera memberikan manfaat bagi masyarakat umum maupun dunia usaha. "Sesuai Bussines Plan yang telah dibuat Pemkot Manado, soft opening akan dilakukan awal bulan Juli 2022," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: