Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua DPP PPP Sebut Wacana Tunda Pemilu 2024 Bisa Terjadi: Dalam Politik Serba Mungkin!

Ketua DPP PPP Sebut Wacana Tunda Pemilu 2024 Bisa Terjadi: Dalam Politik Serba Mungkin! Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menegaskan wacana penundaan Pemilu 2024 melanggar adalah inkonstitusional, lantaran melanggar konstitusi.

Ia mengemukakan, penundaan pemilu melanggar UUD 1945 yang telah menetapkan Pemilu dilakukan lima tahun sekali.

Baca Juga: Partai Politik Wajib Tahu! Pemilih Kritis Disebut Akan Ikut 'Ramaikan' Pemilu 2024

Meski wacana tersebut inkonstitusional, menurut Baidowi penundaan Pemilu bisa terjadi apabila memang ada kesepakatan untuk mengamendemen UUD 1945. 

"Itu yang sebelumnya inkonstitusional ataupun tidak inkonstitusional akan menjadi konstitusional akan menjadi sah ketika terjadi amendemen konstitusi," kata Baidowi dalam webinar yang digelar PP Generasi Muda Pembangunan Indonesia, Selasa (1/3/2022).

Meski begitu, Sekretaris Fraksi PPP di DPR ini juga mengemukakan, amendemen bisa saja terjadi. Mengingat dalam dunia politik segala peluang bisa menjadi suatu kemungkinan.

"Dalam politik semuanya serba mungkin. Meskipun kami, misalkan sebagai representasi dari fraksi terkecil di DPR di MPR tentu memiliki suara yang tidak signifikan. Tetapi kalau kehendak mayoritas, misalkan menginginkan amendemen terhadap UUD 1945, ya bisa saja. Karena kekuatan politik di DPR dan MPR sudah terkonsolidasi dengan baik," kata Ketua PP GMPI ini.

Namun, ia menegaskan, sampai saat ini, tidak ada wacana ataupun rencana amendemen terhadap konstitusi. Apalagi jika hanya bertujuan menunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca Juga: Gus Yahya Disindir Pengamat Usai Anggap Penundaan Pemilu Masuk Akal, PBNU Disuruh Ini

"Kalau Fraksi PPP khususnya PP GMPI melihat kalau amendemen konstitusi hanya untuk memuluskan perpanjangan masa jabatan atau penundaan Pemilu itu kok kayanya terkesan dipaksakan. Kami selalu mengatakan janganlah kita berpolitik melawan logika kewarasan berpikir," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: