Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eng Ing Eng, Diprediksi Pada 2024 Ada Tiga Pasang Calon Presiden dan Wakilnya, Ini Dia Sosoknya

Eng Ing Eng, Diprediksi Pada 2024 Ada Tiga Pasang Calon Presiden dan Wakilnya, Ini Dia Sosoknya Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan dilaksanakan dua tahun mendatang, sejumlah pihak sudah mulai memprediksi kemungkinan munculnya beberapa pasang calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung.

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan, Mochtar Mohamad, misalnya, memrediksi akan ada tiga poros calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. Menurutnya, pasangan yang akan maju tersebut, yakni Ganjar-Puan, Anies-AHY dan Prabowo-Sandiaga.

Baca Juga: PDIP Ogah Pemilu Ditunda, Pengamat Langsung Puji-Puji

Ia mengemukakan, jika prediksi tersebut berdasar pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipublikasikan pada Senin (28/2/2022) kemarin.

Dalam survei tersebut, responden diberikan pertanyaan tertutup untuk memilih tiga nama calon presiden. Hasilnya, Ganjar Pranowo mendapat 34,7 persen, Anies Baswedan 23,3 persen, Prabowo Subianto 21,9 persen danĀ  yang belum menentukan pilihan sebanyak 20,1 persen.

Mochtar mengungkapkan, dalam kompetisi elektoral, apabila yang belum menentukan pilihan di bawah persentase dari kandidat terendah, maka dapat dipastikan kecenderungan hasil akhir pemilu Pilpres 2024 tidak beda jauh dengan hasil survei.

Kemudian, ia menjelaskan untuk poros pertama, Ganjar Pranowo (34,7 persen) atau PDI Perjuangan memiliki 128 kursi DPR RI, sedangkan presidential threshold 115 kursi untuk tiket capres/cawapres. Artinya, hanya PDI Perjuangan atau Ganjar Pranowo yang sudah memiliki tiket.

"Tentunya PDI Perjuangan ingin mendapat tambahan benefit elektoral pada pemilu legislatif 2024, besar kemungkinan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Sehingga PDI Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Puan," kata Mochtar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3/2022).

Selanjutnya poros kedua, Anies Baswedan (23,3 persen) yang didukung PKS (50 kursi) dan Partai Demokrat (54 kursi) dengan total 104 kursi.

Menurutnya, koalisi oposisi tersebut masih membutuhkan satu partai untuk mengusung capres/cawapres.

Partai Nasdem (59 kursi) akan cenderung untuk bergabung dengan poros oposisi di Pilpres 2024, sehingga total 163 kursi.

"Yang berpeluang untuk mendampingi Anies Baswedan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat setelah melihat hasil survey SMRC yaitu sebanyak 2,6 persen dibandingkan dengan Salim Segaf Al-Jufri (PKS) 0,0 persen," jelasnya.

Sementara pada poros ketiga, ada Prabowo Subianto (21,9 persen) atau Partai Gerindra. Dengan berbekal 78 kursi, Gerindra masih membutuhkan koalisi satu partai. PAN (44 kursi) cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket capres/cawapres sehingga total 122 kursi.

"Yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto adalah Sandiaga Uno dengan 5,8 persen dan Zulkifli Hasan dengan 0,2 persen. Poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ucapnya.

Mochtar juga menambahkan, kalau sisa partai yang belum terpolarisasi adalah Golkar (85 kursi) dengan kandidat Airlangga Hartarto 0,4 persen, PKB (58 kursi) dengan kandidat Abdul Muhaimin Iskandar (0,1 persen), PPP (19 kursi) yang belum memiliki kandidat.

Baca Juga: Mungkinkah Terjadi Duet Anies-Ridwan Kamil di Pilpres 2024? Begini Kata Pengamat

Menurutnya, sangat kecil kemungkinan terbentuk poros keempat dengan minimnya elektabilitas kandidatnya. Sehingga ia meyakini partai-partai lainnya kemungkinan besar akan bergabung dengan tiga poros utama capres.

"Kalau membaca hasil survei Charta Politika pada Desember 2021 pemilih Golkar dominan 26,5 persen memilih Ganjar Pranowo, PKB 31 persen memilih Ganjar Pranowo, dan PPP 5,9 persen memilih Ganjar Pranowo. Artinya poros keempat sulit untuk diwujudkan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: