Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lepas Ekspor Kopi, Koperasi Produsen di Garut Buktikan Daya Saingnya!

Lepas Ekspor Kopi, Koperasi Produsen di Garut Buktikan Daya Saingnya! Kredit Foto: Antara/Aji Styawan

Untuk itu penting dilakukan penguatan, pendampingan serta market intelligence demi menjaga kepercayaan konsumen kopi baik di dalam atau luar negeri. Luhur berharap akan semakin banyak pihak yang terlibat dalam program pendampingan dan penguatan SDM dari para produsen kopi di Indonesia khususnya kepada anggota koperasi. 

"Kehadiran IPB University dan Astra International juga menjadi tonggak sinergi bahwa kemajuan ekspor Indonesia bukan kerja sendiri tetapi kerja bersama dalam semangat kolaborasi dan kerja sama yang sejati. Dukungan berbagai pihak seperti ini sangat dibutuhkan," lanjutnya.

Baca Juga: Tingkatkan Manajemen Mutu, KemenKopUKM Dorong Startup Masuk Rantai Pasok Global

Luhur menambahkan, pengurus koperasi dan pelaku UMKM untuk memulai memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya. Hal ini penting untuk dapat memperkenalkan produknya dengan pangsa pasar yang lebih luas. Pihaknya siap memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi dalam proses produksi hingga ke pemasarannya.

“Pemerintah juga siap memfasilitasi para pelaku UMKM dan koperasi mendapatkan akses pembiayaan murah karena targetnya tahun 2024 sebesar 30 persen kredit perbankan untuk UMKM. Kedepan bagaimana UMKM kita bisa onboarding, kan sekarang zamannya digital. Dan tak kalah penting adalah korporatisasi petani. Koperasi nanti sebagai agregator," tegas dia.

Selain itu, Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil mengatakan, masa depan ekonomi Indonesia ditopang olah sektor pertanian dengan syarat harus dipadukan dengan teknologi. Oleh sebab itu dia berharap para lulusan perguruan tinggi dapat kembali ke desa untuk membangun ekonomi dengan konsep modern. 

"Kalau ekonomi hijau dan ekonomi digital ini dipadukan, ini bisa menjadi masa depan ekonomi kita. Tapi itu tidak akan terjadi kalau kerjanya sendiri-sendiri, kuncinya untuk sektor pangan adalah berkolaborasi dengan teknologi," ujar Ridwan Kamil.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: