Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Perkembangan Teknologi, Telkom Mulai Garap Metaverse

Dorong Perkembangan Teknologi, Telkom Mulai Garap Metaverse Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Berkenaan dengan hal tersebut, Rektor Telkom University Prof Adiwijaya menambahkan, pihaknya sebelumnya sudah bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan aneka layanan Metaverse.

"Yakni dalam riset uses cases, Augemented Reality, Virtual Reality, dan produk 3D hologram. Juga yang terkait Metaverse misal di area tourism, meningkatkan kualitas pegawai dan proses pengajaran di kampus kami," katanya.

Baca Juga: Dorong UMKM, Telkomsel Hubungkan Pelaku Usaha Dengan Mitra Grosir Terpercaya

Pihaknya sangat peduli pada pengembangan teknologi Metaverse. Karena itu, strategi kolaborasi antara Telkom, Telkom University, Meta, dan industri lokal perlu ditingkatkan agar terbentuk ekosistem seperti diharapkan Direktur Bisnis Digital Telkom. 

Metaverse sendiri disebut-sebut menjadi teknologi masa depan yang akan menciptakan peluang investasi dan bisnis. Sebab itu, semua pihak di Indonesia, terutama perusahaan teknologi seperti Telkom, perlu menyikapinya dengan langkah-langkah strategis.   

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi VI, akhir Januari, Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan Telkom dan Telkomsel menggarap Metaverse dan turunannya, baik dalam skema Business to Consumer maupun Business to Business.

"Telkomsel lebih ke Business to Consumer yaitu menyambung yang namanya Metaverse, game finance dan lain-lain itu kepada [konten] kreator di Indonesia. Telkom kita dorong Business to Business salah satu tadi yang disampaikan bagaimana pembangunan tower, kedua fokus pada data center iCloud dan lain-lain," kata Erick saat rapat kerja bersama tersebut.

Pada pelantikan Pengurus Forum Alumni Universitas Telkom (FAST), Mohamad Ramzy, Direktur Finance & Risk Management Telkomsel, menyampaikan, pasar Metaverse dapat mencapai $783,3 miliar pada tahun 2024 atau naik dari angka $478,7 miliar di tahun 2020 sekaligus mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,1%.

Baca Juga: Telkomsel Ekosistem Digital & AMAB Goto Group Bentuk JV “Majamojo”, Garap Bisnis Gaming Asean

Metaverse merupakan environment digital, ini juga juga mencakup fully functional economy. Kalau kita hanya berkutat bahwa Metaverse hanya digital environment, (maka) hanya akan menjadi hype dan tidak ada dampak ekonomi atau akan sulit (untuk) monetisasinya.

"Tapi kenyataannya tidak demikian, bahwa di environment Metaverse ada dampak ekonomi yang bergulir, ada pasar primer dan sekundernya,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: