Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Algoritmanya Raih Sertifikat FRVT, Digidata Resmi Tercatat di NIST

Teknologi Algoritmanya Raih Sertifikat FRVT, Digidata Resmi Tercatat di NIST Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Digital Data Teknologi dengan branding Digidata mencatatkan prestasi terbarunya dengan berhasil meraih sertifikasi untuk penilaian algoritma di kategori Face Recognition Vendor Test (FRVT) pada tanggal 24 Februari 2022 dari National Institute of Standards and Technology (NIST). NIST merupakan lembaga standarisasi dan salah satu laboratorium bidang sains dan teknik tertua di Amerika Serikat, berada di bawah kendali Departemen Perdagangan pemerintah Amerika Serikat.  

Face Recognition Vendor Test (FRVT) merupakan program uji pengukuran kinerja teknologi pengenalan wajah yang dijadikan tolak ukur kecanggihan teknologi pengenalan wajah berdasarkan pemrograman algoritma yang dimiliki dan dapat diterapkan di lembaga sipil, lembaga jasa keuangan maupun lembaga penegakan hukum. Program uji pengukuran tersebut mengukur akurasi, kecepatan, ketangguhan, pemakaian CPU dan memory, dan beberapa faktor lainnya. 

“Kami sebagai investor sangat bangga terhadap prestasi yang diraih oleh Digidata, hal ini menunjukkan bahwa Digidata berkembang dengan baik dan sangat signifikan. Kedepannya saya berharap akan ada prestasi-prestasi lainnya yang membanggakan yang diterima oleh Digidata” ujar Benny Sudrata, Komisaris Digidata dan CFO GDP Venture.  

Mantan Komisaris Bank BRI, Jeffry J. Wurangian juga memberikan apresiasiny atas prestasi dan inovasi yang diraih Digidata. "Ini menunjukkan bahwa perusahaan anak bangsa dari Indonesia juga dapat memberikan persaingan yang luar biasa di kancah dunia,” ujarnya

CIO Digidata Yogi Liman mengungkapkan rasa bangganya melihat hasil teknologi algoritma Face Recognition yang dimiliki Digidata. "Kami dapat mencapai peringkat top 30 dari 250 lebih perusahaan kelas dunia yang mengikuti sertifikasi dari NIST dalam hal Biometric template generation, finalization, pencarian matching, pemakaian resource CPU dan memory. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang kami miliki sebelumnya yaitu sebagai pioneer di dunia EKYC dan bekerjasama dengan beberapa lembaga penegakan hukum, sehingga kami mengetahui teknologi biometrik apa yang dibutuhkan dan sangat membantu perusahaan dalam menanggulangi fraud,” ungkapny

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Bagikan Artikel: