Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Kembali Hadirkan FoodStartup Indonesia, Dukung Pengembangan UMKM Kuliner

Kemenparekraf Kembali Hadirkan FoodStartup Indonesia, Dukung Pengembangan UMKM Kuliner Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadirkan "FoodStartup Indonesia (FSI) 2022". Program ini merupakan pengembangan usaha sektor kuliner, khususnya bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas serta memperluas akses pembiayaan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan, FSI 2022 akan menghubungkan pengusaha rintisan (startup) di bidang kuliner dengan ekosistem yang terintegrasi. Ekosistem ini merujuk pada suatu jaringan ekonomi kreatif kuliner, yakni pemerintah, mentor bisnis, permodalan, supplier, investor, hingga pemasaran. Dengan begitu, ke depan diharapkan dapat mendukung kebangkitan ekonomi dengan makin terbukanya lapangan kerja.

Baca Juga: Menparekraf Ajak Desa Wisata di Provinsi Jambi Turut Serta di Ajang ADWI 2022

"Kita perlu concern dengan tiga hal ini yang sering dikatakan sebagai triple bottom line. Profit, startup sebagai sebuah entitas bisnis mau tidak mau salah satunya harus memperhatikan aspek profit untuk dapat memiliki keberlanjutan dari sisi ekonomi," kata Fadjar Hutomo dalam keterangan tertulkisnya di Jakarta, Jumat (4/3/2022).

Menurutnya, kuliner sebagai salah satu dari tiga subsektor terbesar di ekonomi kreatif merupakan sektor yang inklusif. Artinya, sektor kuliner terbuka bagi siapa saja yang memang berminat masuk ke dalam industri atau bisnis kuliner. Kendati demikian, usaha kuliner juga memiliki potensi barrier yang luar biasa.

"Anda harus kreatif, inovatif, setiap saat harus memperhatikan siklus bisnis dengan baik. Di sini hubungan antara profit dan people itu harus kuat," ujarnya.

Sementara dari sisi people dan planet, pelaku usaha harus dapat selalu memperhatikan soal kultural. Atau dengan kata lain local wisdom dan local resources. Bisnis kuliner harus tetap dapat menjaga keberlangsungan lingkungan. Begitu juga hubungan antara profit dan planet. Pelaku usaha kuliner dalam berproduksi harus dapat memperhatikan responsible production atau sustainable production.

"Ini ada tugas, ada beban, ada tanggung jawab moral kita semua sebagai penggerak ekonomi kreatif kuliner di Indonesia untuk juga concern. Ini yang harus kita perhatikan sehingga sangat tepat dan saya sangat senang bahwa tahun ini FSI mengusung tema profit, people, dan planet," ucap Fajar.

Terlebih, lanjut Fajar, acara puncak Demoday FSI 2022 akan dilakukan berdampingan dengan AVPN Global Conference 2022 yang merupakan bagian atau side event dari Presidensi G20 Indonesia. Fadjar menilai FSI 2022 harus dapat menjadi momentum dan menjadi wadah atau ekosistem yang bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner.

"Asia Venture Filantropi Network ini merupakan kumpulan para filantropis yang concern dengan isu-isu keberlanjutan. Misalkan mengurangi kemiskinan, kesetaraan gender, difabel, kemudian juga penciptaan lingkungan atau meyakinkan bahwa lingkungan hidup yang kita tinggali ini layak untuk kita dan generasi yang akan datang. Semoga yang kita lakukan, ikhtiar kita ini membawa berkah dan manfaat yang sebesar-besarnya. Mari kita bahu-membahu mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Sesuai dengan semangat G20 recover stronger, recover together," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim mengatakan, FoodStartup Indonesia 2022 diselenggarakan oleh Kemenparekraf bekerja sama dengan Ultra. FSI akan mengurasi pelaku ekonomi kreatif kuliner dan membuka kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan atau permodalan dengan skema pinjaman konvensional, syariah, pembagian laba, dan pembagian saham.

"Tahapan pendaftaran FSI 2022 resmi dibuka mulai hari ini hingga 25 April 2022. Pelaku kuliner yang punya keinginan untuk pengembangan kapasitas usaha, mari bergabung dengan FSI. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dapat memberi wawasan, tambahan ilmu, dan beri kesempatan kepada bapak ibu untuk kembangkan usaha," kata Hanifah Makarim.

Sebelumnya, dalam peluncurannya, FSI 2022 mengusung tema Planet, People, Profit yang merupakan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam mendukung hadirnya tujuan pembangunan berkelanjutan. FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas.

Setelah peluncuran ini, FSI akan berisi serangkaian acara pendaftaran, seleksi, dan penjurian. Bagi peserta terpilih akan mendapatkan sesi mentoring, business matching, hingga acara puncaknya, yaitu Demoday. Pada acara puncak ini terdapat kegiatan showcase produk, mentoring, dan final pitch pada Juni 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: