Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Kurangi Pencemaran Lingkungan, Kementerian PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah di Batang

Upaya Kurangi Pencemaran Lingkungan, Kementerian PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah di Batang Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya tengah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi beserta jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah pada  Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Provinsi Jawa Tengah. 

Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi skala kawasan dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah industri maupun domestik sehingga tidak dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah.  

Baca Juga: Tanggap Darurat Banjir Kota Serang, Kementerian PUPR Kirim Mobil Tangki Air Bersih hingga Toilet

"Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/3/2022). 

Secara teknis, skema pengolahan air limbah KIT Batang menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yang dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah domestik dan air limbah yang berasal dari industri yang telah melalui pengolahan awal (pre-treatment) melalui jaringan perpipaan untuk diolah ke IPAL Terintegrasi sehingga menghasilkan standar influent (baku mutu) yang ditetapkan sebelum dilakukan daur ulang maupun bercampur dengan badan air/dialirkan ke sungai.  

IPAL Terintegrasi ini memiliki kapasitas 18.000 m3/hari yang dilengkapi dengan jaringan perpipaan air limbah sepanjang kurang lebih 18 km dengan diameter pipa 200-700 mm dan dilengkapi dengan manhole, bak kontrol serta beberapa pompa wet pit untuk mengalirkan air limbah secara gravitasi menuju IPAL. Pekerjaan IPAL Terintegrasi beserta jaringan perpipaan air limbah KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare mulai dikerjakan sejak kontrak 15 Desember 2021 dan ditargetkan selesai 14 Desember 2023. 

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan metode rancang bangun (Design and Build) dengan progres saat ini yaitu proses penyusunan rencana teknis terinci (DED) IPAL, Jaringan Perpipaan dan bangunan pendukung. Pararel dengan proses desain, di lapangan telah dimulai pekerjaan persiapan konstruksi meliputi pekerjaan uji geolistrik, survei topografi, pekerjaan sondir dan boring, jalan akses, pembangunan pagar temporari dan direksi keet.  

Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN TA 2021-2023 (MYC) senilai Rp341,7 miliar untuk pekerjaan fisik oleh kontraktor PT PP-PT SBS-PT MKJ (KSO) dan pekerjaan konsultan manajemen konstruksi senilai Rp8,7 miliar oleh PT Arkonin EMP–PT Virama Karya (KSO). Lingkup pekerjaannya meliputi rencana teknis terinci (DED), konstruksi fisik, pendampingan operasional hingga pemeliharaan.  

Baca Juga: Kementerian PUPR Dorong BUJT Tingkatkan Pelayanan dan Manajemen Jalan Tol, Tak Semata Kejar SPM

Selain membangun pengolahan air limbah, Kementerian PUPR juga memulai pembangunan infrastruktur persampahan untuk meningkatkan layanan sanitasi KIT Batang berupa pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 35 ton/hari. Pembangunan TPST KIT Batang mulai dikerjakan berbarengan dengan pekerjaan IPAL dengan biaya sebesar Rp20 miliar. Saat ini tengah diselesaikan pekerjaan fisik meliputi persiapan, bangunan utama, bangunan penunjang, lanskap, dan pekerjaan comisioning. 

Di bidang permukiman, Kementerian PUPR juga menyiapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minun (SPAM) berkapasitas 285 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pembangunan KIT Batang merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19, juga sebagai pengembangan kawasan ekonomi baru di wilayah Batang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: