Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI DKI Jakarta Menolak Amandemen Perpanjang Masa Jabatan Presiden

PSI DKI Jakarta Menolak Amandemen Perpanjang Masa Jabatan Presiden Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 di Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terlihat dipadati warga yang hendak menyoblos. | Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar menegaskan menolak gagasan untuk melakukan amandemen UUD terkhusus untuk menambahkan masa jabatan presiden ataupun menunda pemilu 2024. Penolakan ini merupakan sikap Michael sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia dan sikap DPW PSI Jakarta.

“Saya sebagai kader PSI dan Ketua DPW PSI DKI Jakarta menegaskan sikap menolak perpanjangan masa jabatan ataupun amandemen UUD untuk memperbolehkan seorang presiden menjabat lebih dari dua periode,” tegas Michael saat dihubungi, Jumat (4/3/2022).

Michael meyakini amandemen adalah mekanisme mengubah dasar negara yang seharusnya diambil saat ada situasi genting dan darurat nasional, di mana konstitusi negara perlu disesuaikan dengan perubahan zaman.

“Artinya, kita tidak bisa dengan mudah mengatakan mau melakukan amandemen konstitusi, kecuali bangsa ini sedang dalam kondisi darurat dan mendesak yang membuat kita harus memikirkan ulang dasar-dasar negara,” jelas Michael.

Michael menyatakan bahwa gagasan perpanjangan masa jabatan akan menciderai demokrasi yang sudah diperjuangkan oleh pemuda-pemudi pada masa Reformasi.

“Pembatasan masa jabatan presiden adalah produk reformasi yang telah disepakati karena pembelajaran sejarah bangsa kita. Ada konteks sejarah yang harus kita ingat. Saya harap pemuda berani bersuara terkait hal ini untuk menjaga nilai-nilai demokrasi dan Reformasi yang sudah kita nikmati 20 tahun terakhir”

Michael meyakini bahwa Presiden Joko Widodo dalam dua periode masa jabatannya telah berhasil membangun fondasi pemerintahan yang kuat dan memasang standar ekspektasi publik terhadap kepala negara yang merakyat.

“Kenapa kita meragukan hasil kerja Pak Jokowi? Justru saya yakin kerja keras Pak Jokowi dua periode ini sudah menjadi fondasi yang kokoh. Sistem sudah terbangun. Pak Jokowi telah menetapkan standar yang tinggi tentang pemimpin bangsa yang ideal,” kata Michael.

Menurut Michael, kepemimpinan Joko Widodo juga telah berhasil mengkader pemimpin-pemimpin nasional berikutnya yang layak jadi presiden dan meneruskan regenerasi kepemimpinan.

“Pemimpin yang luar biasa pasti mampu mempersiapkan penerus-penerusnya. Regenerasi kepemimpinan adalah ciri dari kepemimpinan yang baik. Saya sangat yakin Pak Jokowi adalah pemimpin yang baik yang sudah berhasil mempersiapkan generasi kepemimpinan berikutnya," tutup Michael.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: