Presiden Jokowi akhirnya buka suara terkait wacana penundaan Pemilu 2024. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tetap setia, patuh dan taat pada konstitusi yang mengatur bahwa Pemilu itu, digelar 5 tahun sekali. Sikap tegas Jokowi ini diprediksi membuat usulan penundaan Pemilu jadi kurang bertenaga.
Dalam dua pekan terakhir, elite parpol dan rakyat disibukkan dengan wacana penundaan Pemilu yang sebetulnya sudah dijadwalkan akan digelar 14 Februari 2024. Usulan tersebut pertama kali dibunyikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, kemudian didukung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mereka beralasan, pemilu layak ditunda karena alasan pandemi Corona, keuangan negara yang terkuras, ekonomi yang belum pulih total, termasuk perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Rocky Gerung Mengendus Hubungan Jokowi-Andika Sedang Tidak Baik-baik Saja, Buktinya ini...
Namun, dalam perjalanannya, usulan penundaan Pemilu itu banyak penolakan. Bukan hanya dari partai oposisi, tapi partai koalisi pemerintah seperti PDIP, Gerindra, NasDem, dan PPP, juga menolak tegas. Akademisi juga menolak. Rakyat di bawah juga menolak.
Hal itu misalnya terlihat dari survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan 71 persen rakyat menolak penundaan Pemilu.
Melihat banyaknya penolakan, sikap Cak Imin soal penundaan Pemilu mulai mengendur. Dia mengatakan, penundaan Pemilu cuma usul. Dia pun menyerahkan masalah penundaan Pemilu kepada Jokowi selaku Presiden. Rakyat pun menunggu sikap Jokowi soal wacana penundaan Pemilu.
Lalu seperti apa sikap Jokowi? “Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi,” kata Jokowi, di Istana Bogor, seperti dikutip Kompas, kemarin.
Meski demikian, eks Wali Kota Solo ini mengatakan, usulan penundaan Pemilu tidak bisa dilarang. Sebab, hal itu bagian dari demokrasi.
Baca Juga: Jokowi Bilang Pemilu Ditunda Boleh Diusulkan, Rocky Gerung Merespons Sampai Sebut Emak-emak TNI!
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: