Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisa Makin Kelojotan Aja Nih yang Nggak Suka Anies Baswedan, 'Ngejual' Banget untuk Pilpres 2024!

Bisa Makin Kelojotan Aja Nih yang Nggak Suka Anies Baswedan, 'Ngejual' Banget untuk Pilpres 2024! Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam skenario lembaga survei Development Technology Strategy (DTS), menempatkan dua nama yang kemungkinan bisa head to head pada Pilpres 2024.

Hasil survei tersebut memperlihatkan dua nama jika pun pilpres berlangsung putaran kedua, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menganalisa, jika dua nama head to head peluang yang bisa terjadi justru Anies dan Prabowo.

“Anies memang terlihat trennya lebih bagus ke depannya ketimbang Prabowo, kalau misalnya kalau tidak ada calon lain, head to head Anies versus Prabowo. Tetapi kans Anies lebih menjual dan lebih punya peluang memenangkan kontestasi elektoral,” ujar Pangi Syarwi.

Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Gubernur Dibilang Tidak Melakukan Apa-apa, Musni Umar Nggak Terima: Mustahil!

Kepala daerah yang dinominasikan oleh publik, memang lebih dinilai oleh masyarakat. Karena mereka lebih gampang melihat calon pemimpin yang kinerjanya riil dan konkret.

“Saya melihat publik lebih mudah menilai kinerja kepala daerah, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat, riil dan lebih kongkret dibandingkan ketua partai dan menteri. Kerjanya lebih bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Kontestasi 2024 memang masih beberapa tahun lagi. Maka menurutnya, masih ada waktu untuk menaikkan rating dan elektoral bagi kandidat-kandidat lainnya. Walau dia melihat ada kemungkinan penurunan jika tidka menjadi pejabat publik lagi dan tidak menjadi sorotan media.

“Perilaku pemilih masih tetap lebih melihat kinerja prestasi dan itu harus mudah diketahui publik atau masyarakat terkait apa yang mereka kerjakan, sehingga kerja kepala daerah adalah kerja elektoral,” ujar Pangi.

Baca Juga: Semua Sedih! Sebut Nama Jokowi, Giring Kasih Kabar Mengejutkan: Saya Haji Giring Ganesha Mundur…

Keberhasilan kepala daerah, kata Pangi, adalah bonus elektoral bagi dia untuk menaikkan popularitas, akseptabilitas hingga tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon yang berangkat dari kepala daerah tersebut.

“Jadi pilpres itu sebetulnya hanya bonus, yang dilihat publik apa yang mereka bisa lakukan, apa bukti kinerjanya, sehingga masyarakat bisa yakin untuk memilihnya,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: