Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Invasi ke Ukraina, Italia Sita Villa Mewah dan Kapal Pesiar Orang Terkaya Rusia

Buntut Invasi ke Ukraina, Italia Sita Villa Mewah dan Kapal Pesiar Orang Terkaya Rusia Kredit Foto: REUTERS/Grogiry Dukor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polisi Italia telah menyita sebuah kapal pesiar milik orang terkaya Rusia, Alexey Mordashov, sebelum masuk daftar hitam minggu ini oleh Uni Eropa. Aksi ini dilakukan menyusul serangan Rusia ke Ukraina, menurut sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut. "Lady M" setinggi 65 meter (215 kaki) disita di pelabuhan Imperia, Italia utara.

Selain Mordashov, kapal pesiar kedua milik Gennady Timchenko, miliarder lain yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, juga diblokir di Imperia dan akan segera diasingkan.

Melansir Reuters di Jakarta, Senin (7/3/22) langkah itu menyusul penyitaan serupa di Prancis dan Jerman minggu ini atas yacht milik oligarki Rusia lainnya, ketika negara-negara Barat menerapkan sanksi besar-besaran, termasuk pembekuan aset untuk mencoba memaksa Rusia menarik diri dari Ukraina.

Baca Juga: Gegara Invasi Rusia ke Ukraina, Bankir Rusia Ini Kehilangan Gelar Miliarder Dunia!

Menurut media Italia, Lady M dibangun oleh pembuat kapal AS Palmer Johnson pada 2013. Majalah Forbes mengatakan kapal pesiar mewah itu bernilai USD27 juta (Rp388 miliar).

Mordashov membangun kekayaannya sebagai produsen baja Rusia Severstal. Dengan mempertimbangkan aset seluruh keluarganya, Forbes memperkirakan bahwa Mordashov memiliki kekayaan bersih sekitar USD29,1 miliar (Rp419 triliun) sebelum sanksi dijatuhkan, menjadikannya orang terkaya di Rusia.

Media Italia mengatakan dia memiliki sebuah vila senilai sekitar 66 juta euro atau sekitar USD72 juta (Rp1 triliun) di pantai pulau Mediterania Sardinia yang juga disita oleh polisi.

Sementara itu, Timchenko menghasilkan banyak uang dalam perdagangan minyak dan telah digambarkan oleh Putin sebagai salah satu rekan terdekatnya. Inggris mengatakan bulan lalu bahwa dia adalah pemegang saham utama di Bank Rossiya yang memainkan peran dalam destabilisasi Ukraina setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: