Lembaga survei mulai melakukan berbagai survei elektabilitas bakalan calon di Pilpres 2024. Nama-nama yang dengan elektabilitas tinggi, ternyata banyak yang berasal dari kepala daerah. Seperti Anies Baswedan (DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Ridwan Kamil (Jawa Barat).
Selain Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan RI. Beberapa waktu lalu hasil survei dari lembaga Development Techonology Strategy (DTS) Indonesia yang digelar Februari 2022 dan dirilis awal Maret 2022, mengkonfirmasi nama-nama kepala daerah cukup tinggi elektabilitasnya.
Baca Juga: Survei PRC-PPI: Ganjar Pranowo Sukses Unggul Dari Anies dan Prabowo
Mereka hampir selalu di peringkat front runner, selain Prabowo Subianto dan sejumlah nama berlatar belakang menteri, militer, politisi atau ketua partai.
Peneliti politik senior Prof Firman Noor menilai, munculnya kepala daerah dengan elektabilitas tinggi karena pesona kader partai masih rendah di mata publik. Kinerja mereka dalam memimpin daerah juga dianggap bagus, dan memiliki daya tarik untuk masyarakat menjagokan.
“Apalagi jika dilihat dari survei DTS para kandidat dipilih di wilayah di mana mereka jadi kepala daerah. Jadi terlihat bahwa para pemilih menentukan pilihan karena faktor kinerja yang dinilai baik oleh warga masyarakatnya. Pak Anies di Jakarta atau Pak Ganjar di Jawa Tengah. Oleh karenanya wajar jika seandainya pilkada dilakukan saat ini, mereka pasti akan terpilih kembali,” jelas Prof Firman Noor dalam rilis survei DTS Indonesia secara daring beberapa waktu lalu, dikutip Senin 7 Maret 2022.
Terkait skenario head to head ketiga nama yang tertinggi, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dia melihat, masing-masing memiliki dukungan dari masing-masing kelompok masyarakat.
Baca Juga: Prabowo Dinilai Pantas Gantikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya
“Pak Anies merupakan kandidat yang layak diperhitungkan, selalu muncul di tiga besar. Memiliki relawan meski belum cukup sistematis dan kerap mendapatkan pemberitaan yang minim, prestasinya kadang dinilai belum terlihat bahkan negatif. Bagi Pak Anies yang cenderung tidak diposisikan sebagai murni kalangan nasionalis, justru membuka peluang mendapatkan dukungan yang cukup fleksibel dari kalangan Islam maupun nasionalis,” jelasnya.
Untuk Ganjar, kata dia, juga memiliki tingkat tren yang cukup positif setiap tahunnya. Terkait ada persoalan di Wadas, memang bisa sedikit mengganggu. Kelemahan lainnya, partai asalnya yakni PDIP belum memberi restu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar