Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merinding Dengarnya! Titik Terendah dalam Hidup Lo Kheng Hong: Saya Kehilangan....

Merinding Dengarnya! Titik Terendah dalam Hidup Lo Kheng Hong: Saya Kehilangan.... Kredit Foto: Twitter/PMBS_ID
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap orang memiliki titik terendah dalam hidupnya, tak terkecuali sosok Warren Buffett-nya Indonesia, yakni Lo Kheng Hong. Dalam sebuah kesempatan, Lo Kheng Hong mengaku titik terendah dalam hidupnya ialah ketika berinvestasi di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Ketika itu, Pak Lo-sapaan akrabnya-membeli saham BUMI dalam jumlah besar. Namun, harga saham tersebut turun dari waktu ke waktu hingga akhirnya menyentuh ke level gocap alias Rp50 per saham. Dalam kondisi tersebut, Lo Kheng Hong mengaku masih diberi keberuntungan dalam bentuk kekuatan tekad untuk tidak menjual saham BUMI di harga gocap. Baca Juga: Lo Kheng Hong Ditertawakan & Disebut Bangkrut karena Saham: Saya Gak Kehilangan Apa-Apa, Masih Kaya!

"Pengalaman yang paling buruk itu ketika saya membeli saham BUMI dalam jumlah besar dan sahamnya turun ke Rp50 per saham. Untung saya punya kekuatan untuk tidak menjual saham saya di harga Rp50, bahkan saya membeli lebih banyak. Itu posisi paling rendah dalam hidup saya," pungkas Lo Kheng Hong dalam kanal YouTube HungryStock bertajuk "Titik Terendah dalam Hidup LKH" disimak redaksi Warta Ekonomi, Selasa, 8 Maret 2022.

Ia melanjutkan, kala itu orang-orang di sekitar Lo Kheng Hong sudah ramai mengatakan bahwa LKH yang mendedikasikan hidupnya sebagai investor saham itu telah bangkrut. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Lo Kheng Hong sendiri bahwa ia tidak bangkrut gara-gara saham BUMI.

"Sudah beredar di luar bahwa Lo Kheng Hong bangkrut ketika saham BUMI di Rp50. Kemudian saya menjawab, saya bilang, 'Kamu kan tahu, saya gak punya utang, kalau orang gak punya utang bisa bangkrut nggak? Kamu lihat di daftar pemegang saham Petrosea masih ada nama saya, lho, tercantum,' Kalau saya sudah bangkrut, nama saya sudah hilang dari daftar pemegang saham itu," tegas Lo Kheng Hong.

Dalam kesempatan yang sama, Lo Kheng Hong mengaku meski berada di titik terendah itu, ia tetap bisa berpikir positif. Sebab, ia tak fokus pada banyaknya harta yang hilang, tetapi fokus pada harta yang masih ada.

"Dalam posisi titik terendah itu, saya kehilangan uang banyak. Tapi, saya bisa berpikir positif di tengah titik terendah itu," lanjutnya.

Lo Kheng Hong menambahkan, ia masih bisa merasa happy dan tidak sedih karena kehilangan banyak uang di saham BUMI. Ia justru mengaku, titik terendah dalam hidupnya itu telah memberi pelajaran berharga dalam hidupnya sebagai seorang investor saham.

"Ketika saya mengalami titik terendah, itu saya mendapatkan ilmu yang terhebat. Di titik terendah, ilmu saham saya justru bertambah hebat, sangat hebat. Saya jadi membeli saham lebih berhati-hati," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: