Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lo Kheng Hong Ditertawakan & Disebut Bangkrut karena Saham: Saya Gak Kehilangan Apa-Apa, Masih Kaya!

Lo Kheng Hong Ditertawakan & Disebut Bangkrut karena Saham: Saya Gak Kehilangan Apa-Apa, Masih Kaya! Kredit Foto: Sahamedu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun 2014 hingga 2016 menjadi periode yang membekas bagi Warren Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong. Bagaimana tidak, pada waktu tersebut Lo Kheng Hong mengalami kerugian terbesar sejak memutuskan unntuk berinvestasi saham.

Dalam sebuah kesempatan, Lo Kheng Hong menceritakan pengalaman investasi di saham BUMI. Pada awal membeli saham tersebut, Lo Kheng mengaku untung karena sempat membeli di harga Rp510 per saham dan kemudian harganya naik hingga ke kisaran Rp3.800 per saham. Namun, harga saham tersebut terus mengalami penurunan signifikan hingga menyentuh level Rp50 per saham. Baca Juga: Gara-Gara Saham, Lo Kheng Hong Kehilangan Uang Hasil Kerja Keras 25 Tahun: Mereka Menertawakan Saya!

"Ketika harga Rp50, saya tanya ke pialang, 'Uang saya sisa berapa ya?' Lalu dijawab masih ada Rp9 miliar, 'Oh yaudah beliin aja deh di harga Rp50 itu 180 juta saham,' dan duitnya habis," pungkas Lo Kheng Hong dalam YouTube Investor Sabar, disimak pada Jumat, 25 Februari 2022.

Kondisi tersebut pun mendapat beragam respons dari orang sekelilingnya. Lo Kheng Hong menyebut, tak sedikit orang yang menertawakan kerugian yang ia alami akibat saham BUMI. Bahkan, Lo Kheng Hong disebut sudah bangkrut. Meski begitu, Lo Kheng Hong masih bisa bersikap santai dalam merespons anggapan tersebut.

"Para direktur sekuritas menertawakan saya. Senang dia, 'Lo Kheng Hong rugi besar.' Dia senang lihat orang susah. Mereka pada senang lihat saya susah...Dia bilang, 'Gimana Hong sahamnya?' Saya jawab aja pakai bahasa Inggris, 'The game is not ever yet' Masih ada harapan," kenangnya.

Rupanya, ada hal besar yang menjadi pegangan Lo Kheng Hong di balik optimisme dan sikap tenang tersebut. Lo Kheng selalu mengingat sebuah nasihat yang membuatnya bisa mengatasi perasaan sedih dan stres karena kehilangan harta. Nasihat itu ialah bahwa kehilangan harta tak berarti seseorang kehilangan segalanya. 

"Kalau engkau kehilangan hartamu, engkau tidak kehilangan apa-apa. Itu yang membuat saya tidak stres, tidak sedih, biasa saja karena perkataan itu saya ingat terus," tegasnya.

Oleh karena itu, Lo Kheng Hong tak mau fokus pada apa yang hilang, tetapi fokus pada apa yang masih ada. Lo Kheng Hong pun selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya. 

"Jangan kita fokus ke harta kita yang berpotensi hilang, tapi kita fokus ke yang masih ada. Oh saya masih punya rumah, oh saya masih kaya. Meskipun saya kehilangan banyak uang, saya masih kaya, masih lebih kaya dari kebanyakan orang. Ngapaian saya sedih? Saya bersyukur saja," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: