Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Pemulihan yang Tangguh untuk Indonesia, Kominfo Konsolidasikan Isu Digital Presidensi G20

Wujudkan Pemulihan yang Tangguh untuk Indonesia, Kominfo Konsolidasikan Isu Digital Presidensi G20 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengundang pemangku kepentingan untuk membahas dan mengonsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, menyatakan bahwa konsolidasi diperlukan untuk mengidentifikasi kesepahaman dan menjawab tantangan dalam sektor digital untuk mewujudkan pemulihan yang tangguh.  

“Digital Economy Working Group (DEWG) menginisiasi melting pot antara Working Group (WG), Engagement Group (EG), National Knowledge Partner, dan National Strategic Stakeholders. Workshop ini juga akan menjadi pengejawantahan peran DEWG sebagai leading sector untuk isu prioritas Digital Based Transformation dalam Presidensi G20 Indonesia,” jelas Sekjen Mira Tayyiba dalam pembukaan 1st Internal Workshop DEWG G20 “Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering and Sustainable Digital Transformation", yang berlangsung hibrida dari Pullman Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022). 

Baca Juga: Kemenkominfo Hadirkan Teknologi Metaverse dalam Digital Transformation Expo G20 2022

Sekjen Mira Tayyiba yang juga menjadi Chair DEWG G20 menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 membuat keberadaan teknologi digital menjadi penopang kehidupan dan terciptanya solusi inovatif. Menurutnya, Indonesia patut bangga karena selama pandemi, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 Miliar di tahun 2021 berdasarkan angka Gross Merchandise Value (GMV). Bahkan, angka itu diprediksi akan meningkat hingga USD 146 Milliar pada tahun 2025. 

“Selain itu, setidaknya terdapat tambahan 5 startup Indonesia berhasil meraih status unicorn di tahun 2021. Sektor-sektor seperti edutech dan healthtech juga mengalami perkembangan pesat di tengah pandemi,” ujarnya.  

Sekjen Kementerian Kominfo menekankan bahwa walau Indonesia patut bangga akan prestasinya, situasi ini juga menggarisbawahi tantangan-tantangan dalam sektor digital, misalnya risiko kesenjangan digital, minimnya kecakapan dalam memahami dan menggunakan teknologi digital, serta keamanan data dan arus data lintas batas negara yang semakin deras. 

Oleh karena itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan pembahasan isu digital mencerminkan aspirasi transformasi digital di Indonesia agar bersifat inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.   

“Untuk mewujudkan aspirasi tersebut, DEWG mengangkat tiga isu prioritas untuk mengukuhkan kepemimpinan DEWG dalam pembahasan isu-isu digital di Presidensi G20 Indonesia yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust,” jelasnya. 

Selain relevansinya terhadap Isu Prioritas Presidensi G20, isu-isu prioritas yang diangkat DEWG beririsan erat dengan pembahasan isu-isu digital dalam berbagai working group dan engagement group. Sehingga, isu digital dapat dikatakan sebagai isu lintas sektor. 

Sekjen Kementerian Kominfo menambahkan, perjalanan Indonesia untuk mencapai transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih panjang. Walau demikian, Chair DEWG G20 menyatakan optimisme terhadap sinergi lintas sektor untuk konsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia. 

“Melalui strategi ini, teknologi digital akan dapat menjadi sumber semangat Indonesia dan dunia untuk pulih bersama, bangkit lebih tangguh,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: