Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inovasi Produk Turunan Sawit yang Dapat Dikembangkan pada Skala UKMK

Inovasi Produk Turunan Sawit yang Dapat Dikembangkan pada Skala UKMK Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) berbasis sawit merupakan konsumen utama produk sawit yang membutuhkan ketersediaan pasokan dengan harga terjangkau.

Kepala Divisi Perusahaaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya saat membacakan pidato Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam webinar dengan tema “Kampanye dan Promosi Minyak Sawit Sehat Kepada UKMK” yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia pada Sabtu (5/3/2022) mengatakan bahwa industri kelapa sawit berperan sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Generasi Muda Harus Bersatu Lawan Isu Negatif Sawit

Lebih lanjut disampaikan Maulizal, Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia telah menghasilkan berbagai produk jadi untuk kebutuhan makanan seperti minyak goreng, krimer, shortening, margarin, dan cocoa butter substitute.

Peneliti LPPM IPB University, Prof. Erliza Hambali menemukan bahwa minyak kelapa sawit dapat diolah sebagai bahan baku pembuatan rendang. Pada 2017, rendang dinobatkan sebagai makanan popular di dunia versi CNN. Namun, dalam memasak rendang membutuhkan waktu yang cukup lama. 

“Lalu ada solusi menggunakan Non-Diary Creamer (NDC) berbahan minyak nabati seperti sawit. Selama ini digunakan tepung santan, lalu diganti dengan NDC dari sawit. Kini produk rendangnya telah dijual ke Kanada,” ungkap Erliza.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Erliza, terdapat tiga poin penting kelebihan NDC berbahan sawit yaitu umur simpan lebih panjang; mudah dalam penyimpanan, distribusi dan penanganan; serta tetap aman digunakan bagi penderita laktosa intolerance.

Sementara itu, Dosen IPB University Dr. Dase Hunaefi menuturkan, produk sawit ini memberikan cita rasa terbaik untuk makanan. Keunggulan minyak sawit tanpa melalui proses hidrogenisasi sehingga menekan trans-fat yang membahayakan kesehatan.

“Minyak sawit ini mempunyai keseimbangan asam lemak jenuh dan tak jenuh. Dalam 25 gr minyak sawit terdapat kandungan vitamin E. Keseimbangan ini dibutuhkan baik kepada minyak goreng dan sebagai ingridien bagi makanan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: