Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder AS Yakin Seribu Yakin Amerika Bakal Menang Perang Ekonomi Lawan Rusia

Miliarder AS Yakin Seribu Yakin Amerika Bakal Menang Perang Ekonomi Lawan Rusia Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder, Ketua dan CEO BlackRock Larry Fink yakin bahwa AS dan sekutunya akan berhasil dalam perang ekonomi yang sedang berlangsung dengan Rusia. Ia juga memuji perusahaan-perusahaan Amerika atas tanggapan mereka terkait serangan Vladimir Putin di Ukraina.

Fink merupakan pendiri firma pengelolaan uang terbesar di dunia yang menangani aset senilai lebih dari USD9 triliun (Rp128 triliun). Dalam acara "The Claman Countdown" FOX Business, pembawa acara Liz Claman meminta pandangan Fink tentang sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh AS dan negara-negara Eropa, bersama dengan lusinan perusahaan multinasional yang telah menghentikan bisnis di Rusia.

Baca Juga: Rusia Desak Amerika Buka-bukaan Proyek Senjata Biologis Mematikan di Ukraina

“Kami akan menang, saya bisa mengatakan itu dengan keyakinan 100%,” kata Fink. “Perang ekonomi ini sangat kuat. Kami meremehkan apa yang dapat dilakukan kapitalisme ketika kami mendengarkan semua pemangku kepentingan kami, dan perusahaan Amerika serta perusahaan Eropa mendengarkan pemangku kepentingan kami dan kami merespons."

"Ketika Anda melihat berapa banyak perusahaan Amerika yang meninggalkan bisnis mereka di Rusia, mereka melakukannya karena karyawan mereka berbicara dengan mereka, klien mereka berbicara dengan mereka."

Fink melihat gelombang perusahaan yang menarik diri dari Rusia sebagai contoh bagus tentang mengubah perilaku sebagai kemampuan beradaptasi kapitalisme Amerika.

"Sepuluh tahun yang lalu itu tidak akan terjadi, dan lihatlah keberhasilannya," katanya. "Kami memiliki perang ekonomi melawan Rusia sekarang, dan itu jauh lebih lengkap dari sekedar sanksi pemerintah."

Sekutu AS dan NATO telah memukul ekonomi Rusia dengan sanksi berat setelah serangan Putin ke Ukraina. Beberapa perusahaan besar bergabung dalam pertempuran dengan menarik bisnis mereka dari Rusia, termasuk McDonald's, Starbucks, dan Nestle.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: