Ngeri! Lewat Operasi Khusus di Ukraina, Rusia Ungkap Proyek Senjata Biologis Amerika Serikat!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah fakta baru ditemukan Kementerian Pertahanan Rusia terkait dokumen-dokumen kegiatan proyek senjata biologis rahasia militer Amerika Serikat yang didapatkan di Ukraina selama berlangsungnya operasi khusus.

Jadi menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Kamis 10 Maret 2022, berdasarkan analisa para pakar dari Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia terhadap dokumen yang didapatkan dari karyawan laboratorium biologis di Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Sebar Informasi Palsu? Diklaim Tewas, Panglima Perang Rusia Ini Ternyata Masih Hidup!

Ternyata dalam proyek senjata biologi itu Amerika mempelajari transfer patogen hewan liar yang bermigrasi antara Ukraina, Rusia dan negara-negara tetangganya.

"Menurut dokumen tersebut, pihak Amerika berencana untuk melakukan pekerjaan pada patogen burung, kelelawar dan reptil di Ukraina pada tahun 2022, dengan transisi lebih lanjut untuk mempelajari kemungkinan membawa demam babi Afrika dan antraks," kata Mayjen Igor Konashenkov.

Bahkan, di biolab yang berada di Ukraina itu, Amerika telah melakukan eksperimen dengan menggunakan sampel virus corona pada kelelawar.

"Tujuan dari penelitian ini dan penelitian biologi lainnya yang didanai Pentagon di Ukraina adalah untuk membangun mekanisme penyebaran rahasia patogen mematikan," ujar Mayjen Igor Konashenkov.

Menurut Mayjen Igor Konashenkov, militer Rusia dalam waktu dekat akan menerbitkan dokumen lainnya yang diterima dari karyawan laboratorium biologi Ukraina dan mempresentasikan hasil pemeriksaan.

Baca Juga: Walau Terus Diserang Barat, Sekutu Vladimir Putin: Rusia Selalu Keluar sebagai Pemenang!

Seperti diketahui sebelumnya, dalam operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia, ternyata di Ukraina ditemukan laboratorium senjata biologi. Tak cuma itu, Rusia juga menemukan berbagai dokumen. Namun, semua bukti proyek senjata biologi itu diduga telah dengan sengaja berusaha dimusnahkan militer Ukraina agar tidak bocor.