Babak Baru! Sempat Dirobohkan, Papan Nama Muhammadiyah Tampo Banyuwangi Dipasang Kembali
Dia menjelaskan, tanah wakaf yang dimiliki dan dikelola Muhammadiyah, di atasnya berdiri bangunan-bangunan dakwah, bangunan pendidikan, dan papan nama, ternyata berada di tengah-tengah pemukiman warga yang mayoritas adalah warga Muhammadiyah. "Pengerusakan papan nama yang dilakukan segelintir orang tersebut memang atas nama pribadi-pribadi dan mereka tidak memiliki hubungan kewarisan dengan pemilik tanah asal atau wakif," kata Masbuhin.
Dia mempertanyakan, kenapa segelintir orang-orang tersebut sampai berani melakukan kekerasan dan pengerusakan di atas tanah wakaf yang dimiliki dan dikelola secara nyata serta berada di tengah-tengah warga mayoritas Muhammadiyah.
Baca Juga: BNPT Ngeluarin Ciri Penceramah Radikal Radikul, Sekum PP Muhammadiyah Tegas: Menimbulkan Kegaduhan!
"Jawabnya adalah karena kami menduga segelintir orang tersebut telah mendapatkan pembiaran, justifikasi, legitimasi, dan narasi-narasi salah serta perbuatan tersebut didampingi dan disaksikan secara langsung oleh pejabat pemerintahan desa, kecamatan, dan KUA," ujar Masbuhin.
Dia menambahkan, "Tanpa mereka yaitu pejabat-pejabat tersebut melakukan pencegahan, tabayyun, check and recheck, check and balance secara valid dan objektif terhadap sumber data primer dan sekunder di lapangan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: